Rabu, 11 Januari 2012

The Power Of Love *Part 35* (Repost)

The Power Of Love *Part 35* 

Cakka baru saja selesai membersihkan diri alias mandi. Ia menginap di rumah Obiet semalam. Mama Obiet yang memintanya menginap di rumah Obiet. Cakkapun menuruti meski setengah hati karena ia masih merasa kesal dengan Obiet. Namun Cakka tetap ikhlas.

Sambil mengeringkan rambut dengan handuknya dan bersiul-siul kecil, Cakka berjalan menuju kamarnya di lantai atas. Ketika melewati kamar Obiet, ia tak sengaja mendengar Obiet  seperti sedang mengobrol dengn seseorang. Karena penasaran, akhirnya Cakka berjalan mendekati kamar Obiet.

“oke deh, dimana???”

“oh iya iya, oke. Gue tunggu ya Ik. See you”

“hah? Ik? Oik? Obiet tadi telponan sama Oik? Mau ngapain? See you? Jangan-jangan mau ketemuan?” gumam Cakka menebak-nebak.

Karena Cakka mendengar derap langkah *sepertinya derap langkah Obiet*, Cakkapun segera mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

Setelah Obiet keluar kamar, Cakka segera berlari menuju kamarnya. Ia bersiap-siap lalu mengikuti motor Obiet menggunakan mobilnya, ia ingin memastikan apakah benar yang di dengarnya tadi apakah benar yang ditelpon tadi itu Oik.
****

Di sebuah restaurant,

Berkali-kali gadis ini melirik jam tangannya. Berkali-kali juga ia melirik kea rah luar jendela ataupun pintu. Menati orang yang sedang di tunggunya yang tak juga kunjung datang. Ke mana kah orang itu?

Tak lama kemudian, orang yang ditunggunyapun terlihat membuka pintu restaurant dan melangkah ke dalam restaurant. Gadis itu tersenyu lega melihat orang yang ditunggunya itu akhirnya datang juga.

“maaf Ik, lo nunggu lama yaa?”

“engga kok Biet, engga apa-apa…” Oik *gadis tadi* tersenyum pada Obiet.

Obietpun duduk dan mereka berbincang berdua.

Dari meja sebrang, Cakka dengan menggunakan topinya mengintip dari balik buku menu makanan yang ia jadikan kedok. Tangannya menggenggam kuat buku menu yang ia pegang itu. ia benar-benar terbakar oleh cemburu.

‘eergh, sakit woy!! Shyiiit!!!’ batinnya berteriak.

Setelah sekian lama mengobrol, berbincang-bincang, dan secara tidak langsung membuka Cakka cemburu, Oik dan Obietpun bangkit dan berjalan keluar dari restaurant. Cakkapun ikutan bangkit dan kembali mengikuti Oik dan Obiet.

“oooh, benerkan ternyata kalian berdu emang punya hubungan!!” sindir Cakka sinis dengan tiba-tiba. Membuat Oik dan Obiet menoleh ke belakang.

“Cakka???” gumam Obiet yang kaget melihat Cakka berada di belakangnya.

“ngapain kamu di sni??” Tanya Oik sinis.

“pengen banget banget banget tau??” balas Cakka tak kalah sinis.

Oik mendengus.

“em, Kka, ini ga kaya yang lo pikir kok. Gue sama Oik ga ada hubungan apa-apa…” jelas Obiet yang merasa tak enak dengan Cakka.

Cakka tertawa sinis.

“udah ketangkep basah, masih aja ngeles..” ujarnya dengan nada menyindir.

“ooooh, jadi daritadi tuh kamu ngikutin aku sama Obiet????” tutur Oik yang baru menyadari.

“kalo iya kenapa? Ga suka??!” sewot Cakka nyolot.

“ENGGA!! kenapa??! Mau protes???! Eh kak, kamu tuh udah ga punya hak lagi buat larang-larang aku. mau aku jalan sama siapa kek itu udah buka urusan kamu!!!” jelas Oik ksewot.

“itu urusan aku!!”

“urusan kamu??? Kamu ulupa yaa?? Kitaka udah END!!!” tutur Oik dengan menekanka kata endnya.

“tapi itu Cuma keputusan sepihak kamu doag! Aku ga pernah bilang iya! Berarti kita belum putus!!!”

“enak aja!! Ga bisa gitu dong! Aku udah mutusin! Berarti kita udah putus!!”

“belum!! Kita belum putus!!”

“udah kak Cakka!! Udah!!”

“belum!!”

“udah!!”

“belum!!”

“hey, apaapaan sih kalian ini!!??? kaya anak kecil aja!!” lerai Obiet.

Cakka dan Oik pun berhenti berdebat. Oik lagsung menggandeng tangan Obiet.

“ayo Biet, kita PULANG!!!” Oik pun menarik Obiet pergi. Namun baru saja beberapa langkah berjalan, Cakka menarik tangan Oik.

“urusan kita belum selesai Ik!!” cegatnya.

“urusan apa lagi???! kurang jelas!!?? Nih ya aku pertegas, kak Cakka, ELO GUE END!!!!!!! Kita udah PUTUS!! Pe u pu te u tu es!! PU-TUS!! Masih kurang jelas!! Hah!!” bentak Oik.

“engga, pokoknya aku ga setuju!!” bantah Cakka.

“setuju ga setuju harus setuju!!!” sewot Oik.

“Engga!!”

“harus!!”

“engga!!”

“harus!!”

Tanpa aba-aba Cakkapun langsung menghambur memeluk Oik. Oik yang kagetpun otomatis langsung meronta.

“eh, apaapaan sih!! Lepasin aah!! Lepas!!” Oik meronta minta dilepaskan.

“engga akan!! Orang aku masih sayag sama kamu juga! Main putusin seenaknya aja…”

“kamu tuh yang seenaknya! Kemaren aja aku di maki-maki. Dikatain murahan! Sekarang malah bilang sayang. Seenaknya banget sih!!” sewot Oik.

Cakkapun melepas pelukanya.

“aku minta maaf deh. Aku khilaf tau. Aku minta maaf yaa. Jangan marah lagi… jangan putusin aku. kamu boleh deh pukul aku, tampar aku, bunuh aku juga gapapa. Asal jangan putusin aku…” Cakka memelas.

Oik hanya membuang muka sambil melipat kedua tangannya di dada dan menunjukkan tampang juteknya.

Melihat Oik tak memberikan jawaban apapun, Cakkapun pasrah. Perlahan badannya menurun dan akhirnya berlutut di hadapan Oik.

“aku serahin semua harga diri aku ke kamu. Aku sayang sama kamu Ik. Plis maafin aku…” Cakka memohon.

Oikpun kaget melihat Cakka yang berlutut padanya itu. ia menjadi tidak tega. Oik pun menyuruh Cakka bangun.

“ayo kak bangun!!” suruh Oik memaksa Cakka.

“engga akan sebelum kamu maafin aku!” tolah Cakka.

“kak, ayolah.. jangan bikin malu deh..”

“maafin dulu makanya.”

Oik mendengus sebal. Dengan terpaksa ia mengatakan.

“iya iya aku maafin! Udah bangun buruan!” ucapnya setengah hati.

“ah ga ikhlas!”

“heeeuh, nyebelin banget sih!!!! Kak Cakka, Oik udah maafin kaka… cepetan bangun. Sebelum berubah pikiran lagi nih!!”

“beneran Ik???” Cakka tersenyum sumringah.

“iyaa! Buruan bangun!!!”

Cakkapun kembali berdiri.

“berarti kita ga jadi putus dong???” Tanya Cakka sumringah.

“uum, maunya???”

“ayolah Ik.. pliss…” Cakka meraih tangan Oik dan menggenggamnya, kembali memohon.

Oik melirik cakka.

“tapi harus janji, jangan ngulangin lagi!!”

“iya iya janji ga bakal ngulagin lagi!!”

“bener? Janji???” Oik memastikan

“iya, beneran! Cakka berjanji demi Oik, Cakka ga akan ngulangin lagi kebodohan Cakka kemaren..” Cakka menunjukkan jari tengah dan telunjuknya sambil tersenyum sumringah.

“iya iyaa, percaya…”

“serius Ik??”

Oik mengangguk sambil tersenyum.

“aaa, Oik makasih ya sayangku….” Cakka kembali memeluk Oik.

“iya iya, tapi lepas. Malu tau ga sih diliatin orang!!” cakkapun melepaskan pelukannya lalu nyengir.

“hehe”

Obiet melongon melihat dua orang ini. aneh banget ga sih? Tadi berantem, sekarang baikkan. Tapi akhirnya ia tersenyum juga melihat Cakka dan Oik bisa kembali lagi seperti dulu. Semoga mereka akan terus langgeng seperti itu sampai maut yag memisahkan mereka. Amiiin
******

Gabriel menatap kosong kertas yang ada diatas mejanya itu. semua pertanyaan pertanyaan langsung muncul di pikirannya. Mengapa bisa ini semua terjadi padanya?

‘menurut hasil pemeriksaan yang sudah kamu jalani, hasilnya adalah….. kamu positif mengidap penyakit berbahaya itu. kanker darah.’

Penjelasan dokter di rumah sakit tadi kembali terngiang di benaknya.

‘kanker darah ini dalam istilah kedokteran biasa disebut dengan leukimia. Leukimia ini adalah jenis kanker yang berbahaya. Penyakit ini terjadi akibat adanya pertumbuhan dan perkembanga jaringan tubuh yang bersifat abnormal, yang tumbuh aktif dengan system tidak terkendali ganas sel darah putih yang ditandai dengan bertambah banyaknya sel darah putih abnormal dalam darah.’

‘terjadinya produki sel-sel darah putih yang masih muda dengan cepat, jumlahnya berlebihan dn tidak dapat berfungsi. Sel-sel itu berinfiltrasi secara progresif ke dalam jaringan tubuh, terutama sum sum tulang. Hal tersebut mengakibatkan sumsum tulang rusak dan kehilangan fngsinya untuk membuat sel darah normal.’

‘penyebabnya masih belum diketahui. Ada empat tipe leukimia. Dan kamu penderita leukimia limfositik kronis atau LLK. Leukimia tipe ini biasa menyerang orang dewasa, namun bisa juga terjadi pada remaja seusia kamu.’

‘leukimia bisa disembuhkan dengan cara kemoterapi. Namun resiko kemo juga berbahaya untuk tubuh kamu jika tubuh kamu menolaknya. Sekarang yang terpenting banyak bayaklah berdoa agar muncul sebuah keajaiban.’

Ia benar-benar tidak mengerti. Mengapa penyakit berbahaya semacam itu bisa menyerang dirinya. Apa yang salah dari pola hidupnya selama ini? oh Tuhan, mengapa Kau berikan segala cobaan ini untuknya?

“eergh aaah!! Shyiiit!!” umpatnya mengeluarkan rasa kesal yang menumpuk di hatinya. Ia tak habis pikir Tuhan tega memberi penyakit ini untuknya.

Gabrielpun memasukkan amplop itu ke dalam tasnya agar tidak ada satupun yang mengetahui tentang penyakit ini. ia tidak ingin membuat semua menjadi makin panic dengan kabar ini. biarkanlah haya ia dan Tuhan yang tau apa yang sedang di deritanya saat ini.
*****

Rio masih seti menemani dan menunggu sang kekasih bangun dari tidur panjangnya itu. ia sendiri tak tau mengapa gadisnya itu betah tidur selama itu.

“Fy, bagun dong! Yaampun. Udah hampir dua minggu kamu tidur. Bangun Fy! Jangan bikin aku khawatir gini dong….” Gumamnya pasrah.

Tiba-tiba Shilla dan Alvin memasuki kamar rawat Ify.

“gimana keadaannya Ify Yo???” Tanya Alvin.

“belum ada perubahan Vin. Masih begini gini ajaa…” ucapnya pasrah.

“sabar ya Yo, Ify pasti bangun kok buat lo!” Alvin menepuk pundak Rio. mencoba memberikan support untuk sahabatnya ini.

“ya tapi kapan??? Udah hampir dua minggu Vin. Tapi keadaannya tetep sama aja ga ada perubahan…”

“sabar dong Yo! semua ada waktunya kok!!”

Shilla memperhatikan sahabatnya yang masih terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit tanpa membuka matanya sedikitpun. Miris sekali melihatnya. Wajahnya masih pucat. Kapan sahabatnya itu bisa bangun dan kembali menemaninya seperti dulu?

Tiba-tiba dilihatnya jemari Ify bergerak sedikit. Spontan ia langsung berteriak.

“kak Rio, itu tadi tangan Ify gerak!!!”

“mana Shill??” Tanya Rio yang kaget dan langsung memperhatikan tangan Ify. namun tanga ify tidak bergerak seperti tadi. Tetap diam seperti yag dia liat sebelum sebelumnya.

“tadi kak. Tadi tangan Ify gerak… gue liat kak…”

“Shil, jangan bikin Rio makin panic dong!” ujar Alvin.

“engga kak, tadi aku liat tangan Ify gerak. Beneran…” Shilla mencoba meyakinkan Alvin.

“tapi mana? engga kan???” Shilla kembali melihat tangan ify. memang benar, tangannya tidak bergerak.

‘apa emangkhayalan gue doang ya? Saking kepengennya Ify bangun.’ Batinya miris.

Semua tertunduk. Mereka ingin Ify cepat-cepat bangun dari tidurnya.

“eeemhh, eergh…”

Mereka semua menoleh kaget mendengar suara rintihan kecil itu. terlihat Ify bergerak kecil. Rio, Shilla, dan Alvin langsung mendekat keIfy.

“Fy….” Panggil Shilla sambil mengenggam tangan Ify.

“Ify, kamu udah bangun??? Fy…” Rio langsung mendekat dan mengelus rambut Ify. sedangkan Alvin berlari keluar memanggil dokter. Perlahan Ify membuka matanya. Tak lamapun dokter masuk ke ruang rawat Ify.

“mohon tunggu di luar semua.” Ucap sang dokter.

Rio, Shilla, dan Alvin pun segera keluar dari ruang rawat Ify. mereka menunggu konfirmasi dari dokter tentang keadaan Ify dengan hati cemas namun sedikit senang karena tadi mereka melihat Ify membuka kedua matanya.

Gabriel, Cakka, dan Oikpun tiba di rumah sakit setelah tadi mereka diberi kabar oleh Alvin. Mereka berlari menghampiri Rio, Alvin, dan Shilla.

“gimana Ify???” Tanya Gabriel.

“masih diperiksa dokter.” Jawab Rio sekenannya.

Mama Ifypun datang bersamaan dengan Irsyad dan mama Rio setelah mendapat kabar dari Rio. mereka menghampiri Rio dkk.

“gimana Ify??? Ify beneran udah sadar… Alhamdulillah….” Tanya mama Rio.

“iya Rio, gimana Ify???” Tanya mama Ify.

“Rio belum tau mah, tate. Tadi Rio sih sempet ngeliat Ify buka mata. Tapi sekilas. Semoga aja emang begitu adanya….” Jawab Rio.

Dokterpun membuka pintu ruangan tersebut. Segeralah Rio dkk menghampiri sang dokter.

“dokter, gimana keadaan Ify?” Tanya Rio dengan penuh harap.

“iya dok? Bagaimana keadaan anak saya?” Tanya mama Ify.

Dokter tersenyum.

“Alhamdulillah, Ify sudah sadar dan bangun dari komanya. Dan kondisinyaun benar-benar meningkat drastis. Namun fisiknya masih sangat lemah. Jadi jangan dipaksakan untuk melakukan sesuatu dulu. Bahkan untuk berbicara yang panjangpun sebaiknya jangan dulu. Biarkan kondisinya normal kembali dulu, baru lakukan hal yang kalian inginkan.” Jelas sang dokter.

“Alhamdulillah….” Ucap semuanya bersyukur atas mukjizat yang Allah berikan untuk Ify.

“saya permisi dulu”

“makasih ya dok…”

Dokterpun pergi meninggalkan mereka setelah memberikan senyum pada mereka.

Mereka semuapun masuk ke dalam ruang rawat Ify.

“Ifyyy sayaaaang. Kamu benera udah sadar????” Tanya mama Ify yang segera duduk di sebelah sang putri tercinta.

Ify mengangguk lemah sambil tersenyum simpul. Mungkin memang benar kata dokter tadi bahwa kondisi fisiknya masih sangat lemah.

merekapun memutuskan untuk keluar sebagian dari ruang rawat Ify tesebut. Tak mau membuat berisik Ify dan pasien lain.

Akhirnya Allah menjawab doa mereka. Alhamdulillah ya Allah, akhirnya Ify bangun dan sudah berhasil melewati masa komanya. Semoga tak akan ada lagi peristiwa semacam ini menimpa sahabat-sahabat mereka lagi….
******

Ify sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Menurut sang dokter, keadaan Ify sudah membaik. Bahkan luka tusuk Ify sudah kering. Untuk merayakan kembalinya Ify ke tengah tengah mereka, merekapun sepakat untuk membuat pesta kecil-kecilan. Kini mereka sudah berkumpul di rumah Ify. di dalamnya termasuk mama Rio, papa Rio dan tentunya kedua orang tua Ify.

“aaaah, seneng banget deh Fy, akhirnya kamu bisa kumpul lagi sama kita semua di sini….” Tutur Rio senang sambil mengacak pelan rambut Ify.

“aku jugaaa…. Aku seneng bisa balik lagi ke tengah tengah kalian…” jawab Ify sambil tersenyum.

“semoga ga akan ada lagi yang kaya gini yaaa… gue harap kita bisa kumpul terus bareng bareng selamanyaa…” ucap Shilla.

“gue harap begitu” gumam Iel pelan tanpa sadar. Namun cukup untuk di dengar oleh semua yang ada di sana.

“haa? Apaan kak??? Maksud lo apaan kak Iel???” Tanya Shilla kaget dan curiga atas pernyataan tidak sadar Iel barusan.

Iel yang sadarpun kaget dan mencoba mencari alasan.

“umm, itu ya maksud gue ituuu yaaa gue harap juga gitu. Kita bisa ngumpul kaya gini selamanya…” jawab Iel kagok. Ia benar-benar merasa bodoh sekali.

Semua meng-o-kan mulutnya pertanda mereka percaya. Iel lega akhirnya semua percaya alasan tadi. Namun tidak dengan Acha. Ia mengernyitkan dahi mendengar gumaman dan jawaban Iel tadi. Tiba-tiba saja perasaan tidak enakpun menyergap hatinya.

‘aneeeh…. Kenapa perasaanku langsung ga enak gini yaaa…’ batin Acha..

‘ada sesuatu yang ga beres nih kayanya.’

“cantik cantik, aku mau nyanyi dong buat kamuuu….” Ucap Rio pada Ify.

“beeeuh, mulai dah ngegombalnya…”

“hehe, engga kok. Kamu kan emang cantik. Nih dengerin yaaa.”

Riopun yang sudah memangku itarnya sejak tadi langsung menggenjreng gitarnya. Lalu memulai lagunya.

Kupejamkan mata ini saat kurindu hadirmu
Maka tak sedetikpun bayangmu menghilang
Begitu hebatnya rasa yang Tuhan sedang titipkan
Untukku untukku untukku hanya padamu

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Bagiku kau ratu penguasa isi hatiku

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Kupastikan aku selalu ada untukmu

Kupejamkan mata ini saat kurindu hadirmu
Maka tak sedetikpun bayangmu menghilang
Begitu hebatnya rasa yang Tuhan sedang titipkan
Untukku untukku untukku hanya padamu

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Bagiku kau ratu penguasa isi hatiku

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Kupastikan aku selalu ada untukmu

Begitu banyak bintang berpijar menemaniku
Namun tak satupun terangi hatiku seperti, seperti hatimu

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Bagiku kau ratu penguasa isi hatiku

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Kupastikan aku selalu ada untukmu

“yeeeeeeeeee” Ify bertepuk tangan mendengar nyanyian Rio untuknya itu. baginya, itu sama saja seperti Rio memujinya.

“makasih kak Rioku…..” MUUUUACH Ify mendaratkan satu kecupan di pipi Rio.

Riio langsung menyentuh pipinyaaa. Lalu tersenyum.

“sama sama ratuku”

Ify tersenyum lalu mengambil gitar yang berada di pangkuan Rio.

“aku juga mau nyanyi buat kaka. Dengerin ya kak….”

For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right
For every dream you made come true
For all the love I found in you
I’ll be forever thankful baby
You’re the one who held me up
Never let me fall
You’re the one who saw me through through it all

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me

You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach
You stood by me and I stood tall
I had your love I had it all
I’m grateful for each day you gave me
Maybe I don’t know that much
But I know this much is true
I was blessed because I was loved by you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me

You were always there for me
The tender wind that carried me
A light in the dark shining your love into my life
You’ve been my inspiration
Through the lies you were the truth
My world is a better place because of you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me

I’m everything I am
Because you loved me

“Ifyyyy, sumpah itu so sweet banget lagunyaaa…..” komentar Shilla yang sangat terkagum kagum dengan lirik lagu tersebut.

Ify tersenyum “iyadong. Kan lagunya buat kak Rioku tercintaaa… hehe”

“makasih ya sayang. I love you princess….” Bisik Rio.

“I love you too prince…”

“udaaah dong jangan bikin envy kita kitaaa……” ucap Alvin.

“biariiiin… sirik tanda tak mampu tau :P” Ify menjulurkan lidahnya.

“udah ah ayo kita makan makan lagi ajaaa…..” ajak Cakka pada yang lainnya.

“makan mulu lo Kka!! Pantesan makin hari makin GENDUT!!!” sindir Rio.

“biarin aaah, daripada lo makin hari makin cungkring. Makin hari makin item, makin hari makin pesek….” Balas Cakka.

“satu lagi, makin hari makin cinta sama Ifyyy, hahahaha…..” Rio malah tertawa.

“nyeeeeeh, kak sejak kapan sih kamu jadi pinter ngegombal gitu??? Jangan jangan pas aku koma, kaka ngegombalin cewe lain terus yaaa???” selidik Ify sambil menyipitkan matanya.

“yaampun Fy, ya engga mungkinlah aku ngegombalin cewe lain. Yang tiap hari tuh stress mikirin kapan kamu bangun. Lagian akukan ga gombal. Emang kaya si Cakka noooh. Ngegombal mlu dia mah bisanya…”

“loh kok jadi gueee???” Tanya Cakka sewot ga terima.

“kan elo contohnya Kkaaa. Peace…” Rio menyeringai.

Cakka mendengus.

Bersambung……………..

Author: Amel^^
Facebook: Amelia Astri Riskaputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar