Rabu, 11 Januari 2012

The Power Of Love *Part 17* (Repost)

The Power Of Love *Part 17*

Pemuda itu terus membawa mobilnya dalam keadaan kalut . kata-kata gadis itu , benar-benar mengusik pikirannya . ia tak bisa menghilangkan bayang-bayang gadis itu dari pikirannya .

kayanya sebentar lagi gue emang bakal pergi dari hidup lo !!

doa lo kayanya terkabul ka !! kayanya sebetar lagi Tuhan emang bener2 mau cabut nyawa gue !!!

lo kan waktu itu pernah bilang , lo mau gue matikan ?? lo mau gue cepet2 ninggalin dunia ini ! dan tadi juga lo bilang , kalo lo mau gue pergi dari hidup lo ?? Tuhan bakal segera ngabulin doa lo itu !

tapi emang benerkan ?? lo mau gue mati !

kenapa emangnya ??? lo udah nyesel sama ucapan lo itu ?? terlambat ka ! terlambat kalo lo nyeselinnya sekarang ! lo tau ,  sekarang gue sakit ka !! lo boleh ketawa sekarang sepuas-puasnya! Karena sebentar lagi , apa yang lo harapin terkabul ! gue bakal mati !!

lo senengkan ? lo pasti sekarang lagi bersyukur banget deh dalem hati !! karena semuanya bakal berakhir ! ga akan pernah ada lagi Ify yang ngebunuh Via di hidup lo !! dia bakalan segera mati nyusul Via !!

‘Sial !’ batinnya mengumpat . ia memukul stir mobilnya . frustasi . ia tak mengerti , ia membenci gadis itu , namun , gadis itu selalu saja muncul di benaknya . dan sekarang , hatinya resah . sakit . nafasnya memburu . entah mengapa , perasaan tak enak terus menghantuinya . ada apa ini ?

***
Ify membuka matanya . ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan . ia dapat melihat , mamanya , Shilla , Oik dan Alvin berada di sana . dan lagi-lagi , ia tak menemukan Rio saat ia membuka matanya . ah , lupakan angan-angan tentang Rio ! ia takkan pernah ada di sampingmu Ify ! ia membencimu ! pikirnya miris .

Mama Ify langsung menghela nafas lega .

“Fy , kamu tuh bener-bener gila ya ?! ngapain kamu mau bunuh diri segala !?? hah !? emang kamu pikir ga dosa apa !!” marah mama Ify langsung .

Ify mendengus lemah .

“kirain , aku udah ga ada di dunia ini lagi !” gumamnya dengan nada kecewa .

“Ify , kok lo mikirnya kaya gitu sih ?!” Shilla ikut-ikutan .

“buat apa lagi cob ague hidup didunia ini ??! gue udah ga bergua , gue sakit ,, trus ka Rio ? dia benci sama gue . jadi buat apa lagi gue hidup !? ga ada gunanya lagikan ??!” ketus Ify .

“ih , gue ga ngerti ya sama jalan pikiran lo !! lo masih punya mimpi kan ?? lo masih punya cita-cita kan ?? itu tujuan lo hidup !! lagian , emang lo pikir , lo mati bakal masuk surga apa !!? emang lo pikir lo bersih dari dosa !!?” Shilla ngotot .

Ify terdiam , meresapi kata demi kata yang Shilla ucapkan tadi . memang benar . jika dipikir-pikir lagi , ia tak siap untuk menghadap Sang Pencipta . ia belum mengumpulkan amal baik yang banyak . masih banyak juga yang belum ia lakukan , masih banyak mimpi yang belum ia capai . dan yang terpenting , ia masih mau berusaha merebut hati Rio .

Ify menunduk . menyesali perbuatannya . ia memang benar-benar bodoh . untung saja Tuhan masih mengizinkannya hidup dan bertobat .

“Astagfirullah …” Ify beristigfar .

“makanya Fy , lain kali kalo mau ngelakuin apa-apa tuh dipikirin dulu ! jangan main asal lakuin aja ! untung lo masih di kasih kesempatan sekali lagi buat hidup . coba kalo nyawa lo dicabut sekarang … lo ga akan pernah ngerasain surga !” ucap Shilla lagi .

“iya , gue nyesel . lo bener Shil ! gue bego banget sih !” ucapnya menyesal .

“makanya Fy  berdoa dulu sebelum ngapa-ngapain . biar setan ga ngerasukin pikiran lo ..” Alvin buka suara .

“iya ka Alvin .”
***
Entah mengapa , dari kemarin , ia terus dihantui oleh perasaan tak enak .

Ketika ia membuka matanya , kepalanya terasa berat . ia tak ingin bangun dari mimpinya hari ini . ia ingin tetap terlelap . ia tak mau perasaan itu kembali menghantui pikirannya . tetapi tetap saja , saat cahaya sang mentari menyilaukan indera pengelihatannya , perasaan itu kembali menyerang hatinya . ah , ada apa dengannya ?

Ia bangun dari tempat tidurnya , mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi . ia berniat ingin mandi . namun saat ia melihat bathtub yang berada di sebelah kanannya , perasaan itu menyerangnya semakin kuat .

Ia memicingkan matanya menatap bathtub itu . ada apa dengan bathtub ini ? pikirnya . rasanya ia ingin meledak . perasaan itu terus menyeruak masuk ke dalam hatinya . ada apa sih sebenarnya ? mengapa dari kemaren ia terus terusan di selimuti oleh rasa tak enak ? pikirnya jengkel .

Apa ada sesuatu yang terjadi dengan teman-temannya ? ah tidak-tidak ! jika benar telah terjadi sesuatu dengan salah satu temannya , pasti ia sudah diberikan kabar . ia terus berfikir ada apa dengan dirinya ?

Sampai ia selesai mandi , ia masih terus dibayangi oleh persaan tak enak itu . hatinya sungguh tak tenang . ia takut , ia menyesal , ia bingung . ada apa dengan perasaan yang campur aduk itu ? apa maksudnya ?

Ia mencengkram sisir yang ada di genggamannya itu . mencengkramnya dengan kuat . inilah cara yang biasa digunakannya saat ia sedang dalam keadaan kalut , mencengkram benda atau apapun yag ada di dekatnya dengan kuat . biasanya dengan cara seperti itu , emosinya kembali stabil . namun mengapa sekarang cara inipun tak berhasil ? moodnya benar-benar dirusak oleh perasaan itu . benar-benar menjengkelkan !

“aaargh , ada apa sih sama gue !” ia mengacak rambutnya frustasi . dari kemarin ia benar-benar seperti orang frustasi . emosinya selalu tak bisa ia control . ia menendang tepi tempat tidurnya dengan kasar . berharap perasaan yang menyeruak masuk ke dalam hatinya secara paksa itu dapat hilang .

TOKTOKTOK
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk .

“masuk .” serunya .

Pintu dibuka dan masuklah seorang wanita paruh baya ke dalam kamarnya . lalu membungkuk memberi hormat sebelum wanita itu berbicara .

“maaf den Rio , udah ditungguin sarapan sama nyonya .”

“iya , nanti saya keluar .”

“misi den ..” wanita itu kembali membungkuk lalu keluar dari kamarnya .

Rio kembali merapikan rambutnya , lalu mengambil tasnya yang berada di meja belajarnya dan turun ke bawah untuk sarapan pagi .
***
Rio  melangkahkan kakinya ke dalam kantin . daritadi cacing-cacing diperutnya sudah teriak-teriak tak sabaran minta makan .

Setelah membeli makanan , Rio celingak-celinguk mencari meja yang kosong untuk ia tempati . namun naas , tak ada satupun meja yang tersisa untuknya . Rio mendengus sebal . moodnya yang sudah membaik itu , jadi rusak lai gara-gara hal ini .

Namun sesaat kemudian , ia tersenyum sumringah melihat teman-temannya sedang mengobrol di salah satu sudut kantin . iapun menghampiri ketiga sahabatnya itu .

“gue gabung di sini ya ?? penuh banget soalnya .” Alvin , Iel dan Cakka menoleh menatap Rio .

“yee , ya duduk ajalah Yo ! siapa juga yang mau ngelarang !” ucap Alvin .

Rio tersenyum dan duduk di sebelah Iel . lalu mulai memakan makanannya .

“trus gimana tuh keadaannya Ify sekarang ?” Tanya Cakka .

Membuat Rio sedikit tersedak . teman-temannya langsung menoleh ke arah Rio lalu Iel yang duduk di sebelahnya menyodorkan sebotol mineral .

“pelan-pelan Yo !” ujar Cakka .

“iya thanks .. eh itu tadi , Ify kenapa ?” Tanya Rio .

“oh , ify kemaren mau bunuh diri Yo !” cerita Cakka .

“hah ?! bunuh diri ???” Tanya Rio tenang.

“iya , dia putus asa gara-gara lo tau Yo !” Alvin yang menjawab .

“kok gara-gara gue sih ??!” Tanya Rio heran sambil melanjutkan makannya .

“iya , emag gara-gara lo . dari ceritanya kemaren , dia tuh abis berantem sama lo katanya di jalan .” jelas Alvin .

“oh gara-gara kemarin . lebay banget kaya gitu aja sampe mau bunuh diri .. orang ga gue apa-apain juga !” ucap Rio santai .

“bukan karna itu doang … gue tuh bru tau kemaren kalo Ify tuh sakit .”

“sakit ? sakit apa ? sakit hati gara-gara gue ??” Tanya Rio masih dengan nada yang santai dan masih terus memakan makanannya .

“bukan ! Ify sakit tumor otak !”

Rio menghentikan kegiatan makannya . lalu menatap Alvin seolah bertanya serius? Namun sesaat kemudian , ia kembali melanjutkan makannya .

“oh” ucapnya datar tanpa ekspresi . ucapan yang berbeda jauh dengan apa yang hatinya rasakan . hatinya justru merasakan sebuah ketakutan . ia takut . meski ia tak mengerti mengapa ia merasa takut , apa maksud dari takut yang dirasakannya itu . tapi perasaan itu sungguh nyata dirasakannya .

‘Ify tumor otak ?’ batinnya bertanya . perasaan resah itu kini kembali hadir . ia tak tau , apa yang ia rasakan itu memang benar karena Ify atau bukan . namun jika benar karena Ify , mengapa  ia merasakannya ? mengapa seperti ada hubungan batin diantara mereka ? mengapa Rio bisa merasakan perasaan tak enak itu saat Ify sedang dalam keadaan yang tidak baik ? ada apa dengan dirinya ?

Rio kembali teringat akan kata-kata Ify kemarin .

lo tau ,  sekarang gue sakit ka !

Jadi itu maksud Ify kemarin ? sakit , ia mengidap tumor otak . pikirnya .

“kok jawabannya gitu doang ? lo ga kaget atau takut gitu ?” Tanya Iel tiba-tiba membuyarkan lamunannya .

“takut ?” Tanya Rio tak mengerti dengan maksudnya takut .

“iya , takut kehilagan dia gitu ? diakan cewe lo Yo !?” Tanya Iel lagi .

DEG ! apa mungkin takut yang ia rasakan itu adalah takut dalam bentuk ‘takut kehilangan’ ? apa iya ,, ia takut kehilangan Ify ? Rio menggeleng-gelengkan kepalannya . mencoba mengusir pikirannya yang menurutnya tak mungkin itu .

“hah ,, gue , takut kehilangan dia !? oww ,, bukan gue banget ! kalian inget yaa , gue benci dia !! benci banget sama dia !!” Rio memberi penekanan di dua kalimat terakhirnya .

“Yo , lo jangan ngomong gitu ! karma Tuhan berlaku loh ?!” ujar Alvin .

“maksud lo ?” tanya Rio .

“ntar suatu saat nanti , lo bakal jadi sayang banget sama Ify . dan elo ga mau kehilangan Ify .” ujar Cakka .

“ga akan !” bantah Rio .

“yah , terserah lo aja deh . kita sih Cuma ngingetin doang .. terserah lo mau percaya apa engga !”
***
Dirimu
Tak pernah menyadari
Semua
Yang telah kau miliki

Ify memejamkan matanya . mencoba mencari bayangan Rio di dalam dunia khayalnya . dan ia menemukannya . ia melihat Rio beserta dengan senyumannya yang tak pernah Rio tunjukan untuk Ify . ia mengerti , mengapa ia tak pernah melihat Rio tersenyum untuknya . ia sangat paham . karena Rio membencinya . Rio sangat membencinya . jangankan untuk tersenyum padanya , meliriknyapun Rio enggan .

Kau buang aku
Tinggalkan diriku
Kau hancurkan aku
Seakan ku tak pernah ada

Hatinya menangis saat mengingat Rio yang tak pernah mau melihatnya . ia bagaikan tak terlihat , tak kasatmata oleh Rio . ia bagaikan sesosok arwah yang tak dapat terjangkau oleh pandangan Rio . bukan , bukan seperti itu ! Rio memang menganggapnya tak ada . Rio memang menganggap bahwa ia tak pernah ada , tak pernah terlahir ke dunia ini .

Aku kan bertahan
Meski takkan mungkin
Menerjang kisahnya
Walau perih

Tapi ia berjanji , ia akan terus berusaha untuk meluluhkan hati Rio . sekuat apapun batu karang , pasti akan mengikis juga jika diterjang ombak terus-terusan . dan Rio pun pasti begitu . sekeras apapun hati Rio , pasti bisa ia luluhkan dengan cinta tulus yang ia berikan untuk Rio . ia yakin suatu saat nanti , Rio pasti akan melihatnya . Rio pasti akan menganggapnya ada . bukan hanya sekedar itu , suatu saat nanti , Rio pasti akan mencintainya . bukankah itu keyakinan hatinya beberapa minggu yang lalu ?

Salahkah
Aku terlalu cinta
Berharap
Semua kan kembali

Apakah yang ia rasakan ini salah ? apa ia salah mencintai Rio yang tak mencintainya ? apa ia salah jika ia selalu berharap bahwa Rio bisa sedikit lebih baik kepadanya seperti dulu sebelum ia memiliki rasa itu untuk Rio ?

Tidak tidak ! tidak ada yang salah . hanya waktu saja yang belum berpihak padanya , pada cintanya , pada ketulusan hatinya . ya , waktu yag masih belum mau mempersatukan keduanya saat ini . tapi  Ify selalu meyakini , bahwa semua akan berbalik menjadi lebih indah .

Aku kan bertahan
Meski takkan mungkin
Menerjang kisahnya
Walau perih

Ify akan terus bertahan . demi cintanya ! ia yakin , tak ada yang tak mungkin di dunia ini . termasuk bahwa Rio akan mencintainya , sama seperti ia mencintai Rio . ia akan terus mencoba menerobos dinding cobaan yang berada di hadapannya . meski sakit , meski perih , meski sulit , ia akan terus menghadapinya .

Bukankah Tuhan selalu adil pada umatnya ? ia pasti akan mendapatkan kebahagiaan itu ! ia pasti bisa ! Tuhan pasti akan mengabulkan doa-doanya . meski ia tak tahu kapan , tapi itu semua pasti akan terjadi .
***
Debo membuka pintu ruang rawat Ify . lalu masuk ke dalamnya dan mendapati Ify sedang mengamati sebuah figura foto . Debo melangkah mendekati Ify .

“hai Fy !” sapa Debo .

Ify menoleh ke Debo . lalu tersenyum pada Debo .

“hai juga De ..”

“lo lagi liatin foto siapa ??” Tanya Debo .

“gue sama Sivia .” jawab Ify singkat tanpa melepaskan pandangannya dari foto itu .

“lo kangen ya sama Via ??” Tanya Debo .

“kangen banget De ! gue belum siap kehilangan Via De …” lirih Ify .

“sabar ya Fy … lo tau , Tuhan itu sayang sama lo Fy ! makanya Dia ngasih lo ujian kaya gini . Dia mau tau , sampe mana sih lo kuat ngehadepin ujian ini .”

“semua orang ngomongnya juga gitu sama gue ..”

“karena itu emang kenyataannya Fy !”

Ify tersenyum .

“makasih De ..”

“sama-sama. Oh ya , kapan nih lo masuk sekolah lagi ?? sekolah sepi ga ada elo ..”

“haha , besok Insya Allah gue udah sekolah ..”

“sip deh . gue tunggu yaa …”

“kangen nih yee sama gue ..” goda Ify .

“iyaa .. haha ..” Debo mengacak-acak rambut Ify .

“uhh , jangan diacak-acak !!” Ify manyun ..

“hahahahaha …” Debo semakin tertawa melihat raut wajah Ify yang menurutnya lucu sekali itu .

“gue balik ya Fy .. jaga kesehatan lo . jangan kecapean .. minum obat yang teratur . ga usahlah mikirin yag aneh-aneh ..” nasihat Debo .

“iya bapak Debo ..”

“haha ,, okeh deh . gue balik ya . inget loh pesen gue tadi .”

“iyaaa ..”

“dah Ify ..”

Ify terseyum menanggapinya .
***
Ify sudah diizinkan untuk pulang ke rumah dan masuk sekolah seperti biasa . dengan catatan , ia tak boleh terlalu cape . jadilah dengan alasan itu , mama Ify meminta tolong pada Debo untuk mengantar jemput Ify jika mau sekolah . Debo sih ya , iya iya saja . ia malah senang .
***
Di sekolah,

Ify dan Debo turun dari mobil dan berjalan beriringa menuju ke kelas mereka . saat melewati lapangan sekolah , langkah Ify terhenti kala ia melihat sesosok yang sangat dirindukannya sedang bermain basket di tengah lapangan . Debo yang melihat Ify berhenti melangkah , ikutan berhenti juga . lalu ia mengikuti arah pandang Ify .

“Fy ..”

“ya ?” respn Ify tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali .

“lo kangen sama Rio ?” Tanya Debo .

Ify tersenyum .

“pantes ga sih gue kangen sama dia ??” Tanya Ify .

“ya panteslah Fy . dia cowo lo !”

“tapi dia ga pernah nganggep gue cewenya .”

Debo menyentuh pipi Ify , lalu memaksa Ify menatap matanya .

“liat gue Fy !” mau tak mau Ify melihat Debo .

“gue yakin , Rio bakal sadar suatu saat nanti . asal lo ga nyerah buat terus ngerebut hatinya ! dan yang paling penting lo jug harus yakin , kalo lo pasti bisa negeluluhin hatinya dia ..” ujar Debo sambil menatap mata Ify . mencoba menyalurkan sedikit keyakinannya pada Ify .

Ify mengangguk .

“gue yakin , kalo gue bisa dapetin hatinya Rio !” ucap Ify pelan . namun cukup untuk di dengar Debo .

Deboo tersenyum menanggapinya . ia tau , bahwa Ify bukanlah tipe orang yang lemah dan mudah putus asa . ini yang Debo segani dari Ify . Ify, selain cantik , ia juga kuat . meski kemarin kekuataannya hampir goyah , namun sekarang kembali . Ify memang pantas dicintai . memang Rio saja yang terlalu keras kepala . Rio akan menyesal sudah menyia-nyiakan gadis sehebat Ify .

“ehem …” deheman seseorang membuat Debo dan Ify menoleh pada asal suara .

“pagi-pagi udah pacaran ! di lapangan lagi !” sindirnya tajam .

Ify menggigit bibir bawahnya .

“em , ka ,, lo jangan salah paham ya .. gue… gue… ga ngapa-ngapain kok sama Debo …”

“oh”

“kenapa ?? lo cemburu !!?” Debo balik menyindir .

DEG ! pertanyaan itu bagai jarum yang menusuk hatinya hingga bocor . aneh , mengapa pertanyaan itu benar-benar menyentuh hatinya ?

“hah ?! cemburu , sama lo berdua !!? gue mikir beribu-ribu kali deh buat ngiyain pertanyaan lo itu !”

“oh gitu . berarti , gue bebas dong ngapain aja sama Ify ??! lo ga bakal marah kan kalo gue ……” Debo menggantung ucapannya . lalu menatap Ify yang sedang menunduk .

MMUAACH Debo mendaratkan kecupannya di pipi Ify . sontak Ify mengangkat kepalanya dan menatap Debo kaget .

DEG ! lagi-lagi hatinya bagai dipukul oleh palu dengan sangat keras . entah mengapa , udara pagi yang sejuk ini , berubah menjadi sangat panas bagi Rio . ia mengepalkan tangannya kuat-kuat , menahan emosi . wajahnya sampai memerah karena menahan emosi .

“gapapakan ??” Tanya Debo lagi .

Rio membuang padangannya ke arah lain . tak mau menatap Debo apalagi Ify .
Melihatnya , Debo tersenyum miring .

“pengecut lo !” cerca Debo tiba-tiba . membuat Rio menoleh ke arahnya da menatapnya tajam .

“heh , maksud lo apa !!?” Tanya Rio tajam .

“lo , PE-NGE-CUT !” Debo menunjuk Rio dengan telunjuknya .

Rio menangkis tangan Debo yang berada di depan wajahnya .

“ga usah pake tunjuk-tunjuk !” bentak rio tertahan .

Debo tertawa meremehkan .

“hey Mario . semua orang juga tau kalo lo itu JEALOUS !!” Debo menekan kata jealous .

“jealous ? sama elo , sama dia ??” Tanya rio dengan nada meremehkan .

“oh , jadi lo beneran ga cemburu ataupun jealous gitu ??” Tanya Debo kembali dengan nada menyindir .

“menurut lo ?!” Tanya Rio sewot .
“menurut gue sih iya , tapi kalo lo tetep keukeuh ga cemburu , yaa , yaudahlah . gue mau nunjukin sesuatu sama lo …” Rio memicingkan matanya menatap tajam Debo . entah mengapa hatinya jadi kotar-katir tak karuan . hey , sebenarnya apa yag terjadi dengannya sih ?

Debo tersenyum miring melihat ekspresi Rio . lalu ia menghadap ke Ify . di raihnya ke dua tangan Ify . lalu digenggamnya .

“Fy ,, liat gue !” pinta Debo .

Ify menatap Rio sebelum akhirnya ia menatap mata Debo .

“Fy , gue mau ngaku sama lo ..” ucap Debo sambil melirik Rio .

“ngaku ?” Ify meminta penjelasan atas ungkapan Debo tadi .

“ya , gue mau ngaku . gue sayang sama lo Fy ! gue cinta sama lo !” ucap Debo pelan agar tidak memancing murid lainnya sambil melirik Rio yang sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat siap untuk mengahajar Debo kapanpun ia mau .

“lo serius De ??” Tanya Ify .

Debo mengangguk mantap .

“ya , gue serius banget ! gue sayang sama lo , tulus ! gue mau ngungkapin ini semua dari awal , tapi ternyata lo udah punya cowo . dan gue ga mau nyakitin cowo lo itu . tapi ternyata setelah gue tau kalo cowo lo itu ga sayang ehem maksud gue ga cemburu ngeliat kita ngapain aja , ya gue mikir lagi . dan sekarang gue mau lo putusin cowo lo itu . gue bersedia ngegantiin dia di samping lo ! gue bakal selalu ada di sisi lo , ga kaya cowo lo itu .” ujar Debo panjang lebar . sambil sesekali melirik kea rah Rio .

Ify menatap Rio yang wajahnya sudah merah padam akibat menahan emosi itu . ia tak tau ini ungkapan Debo dari hati atau haya sebuah rencana saja . namun , ia bingung harus berbuat apa . ia tak mengerti apa yang harus dilakukannya sekarang .

“Fy ..” panggil Debo sambil menyentuh pipi Ify dengan satu tangannya dan mengarahkan wajah Ify menjadi menghadapnya .

“lo mau ka jadi pacar gue ??” Tanya Debo .

Ify menggigit bibir bawahnya . ia masih bingung harus menjawab apa .

Rio menyaksikan adegan itu dengan tatapan yang benar-benar marah . ia bingung mengapa ia harus marah dan panas melihat adegan Ify dan Debo ini . ia mengepalkan tangannya semakin kuat hingga tangannya berwarna biru karena aliran darah yang tak mengalir dengan lancar dibagian telapak tangannya .

“gue sayang sama lo Fy …” setelah berucap seperti itu , Debo langsung menarik Ify ke dalam pelukannya . dipeluknya Ify erat-erat dan terus melirik kea rah Rio .

“plis bales pelukan gue , sekali ini aja ..” bisik Debo di telinga Ify . sehingga hanya Ify yang bisa mendengar ucapannya sekarang .

Teman-temannya datang bersamaan , dan langsung berhenti di samping Rio dan ikut menyaksikan adegan Debo dan Ify . Alvin dan Shilla melirik Rio yang wajahnya sudah berubah warna dan mengkerut-kerut menahan emosi . Alvin dan Shilla terkikik pelan .

Ify mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Debo . memeluk Debo juga dengan erat . dan diliriknya Rio .

Rio sudah benar-benar tak tahan melihat adegan ini . akhirnya Rio beraksi . ia lepas kendali . emosinya tak terkontrol . ia sudah tak dapat berpikir dengan jernih lagi . ditariknya Ify kencang agar terlepas dari pelukan Debo lalu dipeluknya dengan sangat erat . sangat erat hingga Ify sesak nafas .

Semua melongo melihat aksi Rio termasuk Debo .

“gue emang cemburu Fy !” tegas Rio berbisik pada Ify namun cukup untuk didengar oleh Debo dan teman-teman Rio dan Ify juga .

Ify tersentak mendengar ucapan Rio .

Cukup lama dalam posisi seperti itu , Rio melepaskan pelukannya . menatap Debo dengan sengitnya , lalu berlalu pergi tanpa satu katapun terucap .

Bersambung ……

Author: Amel^^
Facebook: Amelia Astri Riskaputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar