Rabu, 11 Januari 2012

The Power Of Love *Part 13* (Repost)

Halluuu:p follow yak @PritaAprnti (gantian promosi diatas) :p 
Langsung aja yakkk cekidot



Ify berlari-lari kecil di sepanjang koridor sekolahnya . nampaknya , ia sedang buru-buru . saking paniknya ,, ia sampai tak melihat jalan dan menabrak seseorang .

BRUUUUK

Mereka berdua terjatuh . kertas-kertas dibawa oleh orang yang tak sengaja Ify tabrak, jatuh berserakan .

“aw ! maaf maaf ! gue ga sengaja ! maaf banget !!” Ify meminta maaf .

“he’h , ify ???” Ify menoleh pada orang itu .

“loh , ka Rio ?? aduh , sori ka !! sumpah gue ga sengaja !!!” Ify membantu Rio memungut kertas-kertas yang berserakan .

“iya iya , gapapa kok …” kata Rio sambil memungut kertas-kertasnya .

Pada saat mereka sedang merapikan kertas-kertasnya , tak sengaja , mereka mengambil satu kertas yang sama . dan Riopun tak sengaja menggenggam tangan Ify . beberapa saat , mereka menghentikan kegiatan mereka dan saling menatap .

DEG ! rasa itu muncul lagi di hati Ify . saat mata mereka bertemu . rasanya dunia berhenti berputar untuk mereka . sepertinya bukan hanya Ify yag merasakan darahnya berdesir kuat . Rio juga ! entah mengapa , rasa seperti ini , belom pernah ia rasakan sebelumnya dengan cewe2 lainnya . baru dengan Ify , Rio bisa merasakan yang namanya Deg-degan ditatap cewe .

“eh …” mereka berdua berucap bersama , saat mereka tersadar dari lamunannya .

“em , sori kak !” ucap Ify salting dan kembali memungut kertas-kertas itu .

Rio malah memperhatikan Ify yang terlihat salting sambil menggaruk tengkuknya yang sesungguhnya sama sekali tak gatal .

“iya” jawab Rio sekenannya , masih sambil memperhatikan Ify .

Ify yang merasa diliatin malah makin salting . gimana ga salting ? siapa sih yang ga saliting diliatin sama orang yang disuka ??

“u..udah nih kak !! gu…gue duluan !!” setelah menyerahkan kertas-kerta milik Rio , Ify langsung saja berlari meninggalkan Rio yang masih terpaku menatap Ify .

“aneh banget sih ?? kenapa gue ngerasain hal yang aneh kaya gini , pas tadi gue liat matanya !?? ada apa sih sama gue !??” gumam Rio masih terus meperhatikan punggung Ify yang menjauh .

“ah , bodo ! ngapain jug ague pikirin ! toh ga penting juga !!” Rio mengangkat kedua bahunya . lalu melanjutkan kembali perjalanannya .

Di toilet ,

Ify berlari menuju toilet . ia segera membasuh mukanya . ia memperhatikan bayangan yang terpantul dari cermin dihadapanya .

“ah , Tuhan !! ini gila !! ini bener2 gila !!” Ify menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menepuk-nepuk pipinya .

“gue benci perasaan ini ! gue ga suka ngerasain perasaan ini !!” gumam Ify tegas .

Kejadian tadi berputar kembali di kepala Ify .

“ah , matanya …. Gue ga sanggup ngeliat matanya !”

“Tuhan , jangan biarin perasaan ini berkembang lebih dalem lagi !!”

“gue ga bisa boong ! gue bener2 ngerasain itu ! gue bener2 suka sama ka Rio ! gue…… cinta sama ka Rio …” lirih Ify sambil menunduk .

BRAAAK pintu dibuka dengan kasarnya . dan Ify menoleh kea rah pintu . matanya melotot mengetahui siapa yang membuka pintu dengan kasar itu .

“Sivia ???” Ify kaget .

PLAAAAK satu tamparan melayang ke pipi Ify .

“Via !!” Shilla yang kebetulan ikut dengan Sivia , menyenggol lengan Via .

“biarin ! dia emang pantes ditampar !” ucap Sivia tajam .

Ify mengelus pipinya yang terasa sangat perih  itu .

“eh elo !!” Sivia menunjuk wajah Ify . “udah berapa lama lo kenal gue ?! udah berapa lama lo jadi sahabat gue ?! udah berapa lama lo tau semua yang gue rasain ?! HAH ?!” nada bicara Sivia meninggi .

“Vi , gue minta maaf …. Semua ini diluar kehendak gue Vi !!” Ify mnunduk , menyesali perasaannya .

“maaf ??! makan tuh maaf lo !? sakit banget Fy , tau kalo lo itu cinta sama pacar gue ! pacar SAHABAT elo !!!” Sivia memberi penekanan pada kata sahabat .

“gue tau gue salah , gue bener2 minta maaf ! gue juga ga nyangka , kalo gue bakal punya perasaan ini ke ka Rio .”

Shilla yang ada di samping Sivia mengelus-elus pundak Via .

“Vi , sabar Vi !!” ucap Shilla pelan .

“ga bisa sabar ngadepin dia ! gue pikir , selama ini , lo tulus ngebantuin gue sama ka Rio , tapi ternyata ……” Sivia tersenyum meremehkan “BUSUK !!!” lanjutnya .

JEDEEER hati Ify bak disambar oleh petir . sakit sekali dituduh seperti itu oleh sahabat yang sangat ia sayangi . perlahan , air hangat itu , turun membasahi pipi Ify .

“air mata buaya !! nangis aja sana sepuas lo !! PENGKHIANAT !!!” cerca Sivia .

“Vi , gue juga ga mau punya perasaan ini ! semua muncul tiba2 tanpa bisa gue cegah ! kalo disuruh milih , mendingan gue mati rasa , daripada mesti cinta sama pacar lo ! asal lo tau Vi , gue tulus mau ngebantuin lo waktu itu ! gue tulus , ga ada niat lain selain pingin ngeliat lo bahagia !” Ify yang emosi , langsung mengeluarkan unek-uneknya .

Rio yang kebetulan sedang melewati toilet perempuan , berhenti melangkah ketika mendengar suara ribut2 dari dalam sana .

Rio sedikit mengintip ke dalam . ia agak terkejut mengetahui siapa yang sedang ribut di dalam sana . namun ia tak mau masuk ke dalam , ia lebih memilih mencoba mendengarkan apa yang sedang diributkan oleh Ify dan kekasihnya , Sivia .

“alah , bulsyhit tau ga !!!??” Sivia melangkah menuju salah satu kamar mandi dan kembali lagi membawa segayung air .

“nih , rasain !!!” Sivia mengguyur Ify dengan air dari gayung tersebut  .

“Sivia !!!”  Rio teriak tiba2 dan masuk ke dalam toilet .

Sivia dan Ify juga Shilla menoleh bersamaan ke Rio .

“ka Rio ??!” Sivia terheran-heran melihat Rio yang masuk tiba2 .

“kamu ngapain sih Vi ??!” rio sewot .

“aku mau kasih pelajaran buat dia ka !! kaka tau , dia suka sama kaka !!” Sivia menunjuk wajah Ify .

Rio terdiam . ia memang sudah mengetahui semuanya . namun , ia tak mau makin memperunyam masalah , jadi ia lebih memilih untuk tutup mulut .

 “terserah lo mau ngelakuin apa aja ke gue ! biar lo puas ! biar dendam lo , sakit hati lo , terbalaskan !!! lakuin aja , kalo ini bisa sedikit ngurangin kebencian lo ke gue ! mana arti sahabat yag udah kita jalin selama bertahun-tahun ?! mana arti sahabat yang selalu kita ucapin bareng2 ! mana ??! lo lebih milih benci sama gue , dibanding Rio gue rebut !! gue juga ga butuh dia Vi ! ambil aja buat lo ! ambil ! milikin dia sepuas lo !! gue ga peduli ! gue rela mendem perasaan ini Cuma biar elo engga kecewa . tapi mana balesan lo sebagai seorang SAHABAT ?! jadi selama bertahun-tahun ini , kata SAHABAT diantara kita itu ga berarti apa-apa ya ?? nyesel gue udah bantuin lo buat dapetin ka Rio !!” Ify mengeluarkan semua yang ia rasakan kala itu . Sakit ? ya , pasti ! pasti sangat menyakitkan sekali . pengorbanannya selama ini ternyata tak berarti apa-apa untuk Sivia .

Setelah berkata panjang lebar guna sedikit meringankan beban di hatinya , ia berlari keluar toilet . tak perduli keadaannya seperti apa . yang penting saat ini , ia tak mau bertemu dengan Sivia .

Sivia menghela nafas panjang .

“Via , lo keterlaluan !!” Shilla menyusul Ify keluar toilet .

Tinggal Rio dan Sivia di dalam sana .

“ga seharusnya Vi kamu kaya gitu ke dia ! kamu lupa , siapa yang udah bikin aku sayang sama kamu ?? Ify kan ??? kenapa Cuma buat sebuah perasaan yang semua orang berhak rasain (ribet amat sih , bilang aja cinta !) , kamu sampe segininya marah ! biarin ajalah ! toh dia ga ganggu hubungan kita kan ??? toh dia juga ga berusaha ngerusak hubungan kita ?? malah dia terus2an bikin kita jadi semakin deket !” ucap Rio panjang lebar .

Sivia mencoba mencerna kata2 Rio . memang benar apa yng Rio bilang . Ify sama sekali tak menganggu hubungan mereka . malah Ify selalu berusaha membuat keduanya semakin mesra .

“aku nyesel !” Sivia menunduk .

“yaudah , kamu minta maaf sama dia !”

“tapi ka …”

“udah sana cepetan , mumpung masih ada waktu sebelum bel .” Sivia mencoba memantapkan hatinya , dan setelah itu ia mengangguk . lalu Sivia berlari keluar mencari Ify .

Rio mengikuti Sivia .

Di koridor sekolah ,

“Ify , tunggu Fy !!” Shilla mengejar Ify yang terus2an berlari sambil menangis .

Ify berhenti .

“dia ga seharusnya ngecap gue kaya gitu !!” ucap Ify dengan nada meninggi .

“IFY !!” panggil Sivia . Ify yang melihat Sivia , langsung kembali berlari lagi .

“IFY, tunggu !” Sivia kembali berteriak . kebetulan , TKP tak jauh dari ruang OSIS . Alvin , Cakka dan Iel yang kebetulan sedang berada di ruang OSIS , keluar begitu mendengar suara2 yang mereka kenal terdengar sedang ribut .

Saat mereka keluar , kebetulan Rio lewat .

“eh Yo !” cegat Alvin .

“napa ??”

“ada apaan sih kok ribut2 gitu ?” Tanya Alvin . Cakka dan Iel mengangguk-angguk setuju .

“biasa anak cewe ! gue nyusul mereka dulu ya …” Riopun kembali berlari menyusul Sivia dan Ify .

“ikut yuk !” ajak Alvin . iel dan Cakka mengangguk .

Mereka segera  menyusul keempatnya .

Ify memperlambat langkahnya ketika berada di depan gerbang sekolah (memperlambat loh bukan berhenti) karena tiba2 ia merasa kepalanya sakit . ia memegang pelipisnya .

Tiba2 tangan Sivia mencengkram tangannya . ia yang memang sedang merasakan sakit yang entah kenapa menjadi semakin menambah , tidak mampu berkata apapun pada Sivia . ia menghempaskan pelan tangan Sivia , hingga terlepas dari tangannya .

“Fy , elo kenapa ?? Fy , gue minta maaf !” ucap Sivia . Ify mengisyaratkan pada Via bahwa ia tidak kenapa-napa dengan cara melambai-lambaikan tangan kirinya , sedangkan tangan kanannya , masih memegang pelipisnya .

Karena pusing , Ify berjalan tanpa arah . tanpa sadar , ia akan segera menyebrang jalan .

“Fy , lo mau ke mana ???” teriak Shilla . Ify tak menjawab dan meneruskan langkahnya yang terasa berat itu .

Sivia memperhatikan Ify yang akan menyebrang jalan . ia nampak kebingungan . entah mengapa , hatinya merasa tak enak .

Shilla memperhatikan Ify dan sekitar jalanan . dan matanya berhenti di satu titik . ia melihat sebuah truk melaju dengan kecepatan lumayan cepat kea rah Ify . Ify yang memang sedang sakit kepala namun tetap nekat menyebrang jalan raya yang cukup luas namun sedang sepi itu , tak memperhatikan kanan dan kiri .

“IFYYY AWAAAAS !!!” teriak Shilla .

Sivia yag langsung connect dengan teriakan Shilla , spontan melihat ke arah kanan , dan menemukan sebuh truk melaju dengan kecepatan yang cukup kencang .

“IFFYYYY !” teriak Sivia dan langsung berlari ke tengah jalan dan ……

BRUUUUK BRAAAK PRAAANG  CEKIIIIIT

“VIAAAAAAAA !!!” teriak Ify , Shilla , Rio , dan yag lain bersamaan .

Ify yang tadi di dorong Sivia ke pinggir , segera menghampiri tubuh Sivia yang mengenaskan . yap , Sivia menolong Ify dan alhasil , ia yang tertabrak truk itu .

“Viaa , Via bangun Vi !!!” Ify mengangkat kepala Sivia dan ia letakan dipangkuannya .

“Via , maafin guee . Via bangun !!!” Ify menepuk-nepuk pipi Sivia .

Mobil truk yang menabrak Sivia tadi sudah kabur entah ke mana . semua orang langsung mengerubungi Sivia . Rio , Shilla , dan Alvin segera menghampiri Via . sedangkan Cakka , mengambil mobil untuk segera membawa Sivia ke rumah sakit .

“Viaaa !!!” pekik Rio saat melihat tubuh kekasihnya yang tak berdaya dan sangat mengenaskan .

Spontan , Rio langsung mendorong Ify secara kasar , mengambil alih Sivia .

“Via , sayang , bangun Vi !! Viaa !!” Rio menepuk-nepuk pipi Via .

Ify kaget tiba2 di dorong oleh Rio . ia memperhatikan Rio yang sedang nampak cemas itu .

‘sebegitunya ka elo , sampe lo ngedorong gue ..’ lirih Ify .

Cakka bersama dengan mobilnya datang dan Rio segera mengangkat Via .

Alvin kembali ke dalam dan mengambil mobilnya . setelah itu menjemput Ify dan Shilla . dan mereka segera meluncur ke rumah sakit .

Di rumah sakit ,

Sivia sedang ditangani oleh dokter . rio , iel dan Cakka yang sudah sampai duluan di rumah sakit , menunggu dengan cemas . terutama Rio . ia terus mondar-mandir di depan ruang ICU .

“Yo , lo mendingan duduk aja deh ! gue pusing tau ngeliat lo mondar-mandir ga jelas !” suruh Iel .

“gue khawatir Yel !!” kata Rio .

Tiba2 Ify , Shilla dan Alvin datang .

“gimana Sivia ???” Tanya Ify panic sambil menangis .

Rio yang mendengar suara Ify langsung menoleh ke belakang . ia menatap tajam Ify dan segera menarik Ify ke suatu tempat .

Di sebuah tempat yang sepi ,

Rio melepaskan tangan Ify secara kssar .

“aw !” rintih Ify .

“mau lo tuh apa sih !??” bentak Rio .

“maksud kaka ???”

“ini semua gara2 lo !!! kalo aja lo ga suka sama gue , ini semua ga bakal terjadi sama Via !!!” bentak Rio .

“ka , gue juga ga nyangka bkal kaya gini jadinya !!”

PLAAAAK tangan Rio melayang ke pipi Ify .

“mau lo apa sekarang dari gue !? mau lo apa ?!!” bentak Rio .

Ify menggeleng dan menunduk .

Rio yang benar2 sudah emosi tingkat tinggi , langsung memeluk Ify dengan kasar . entah apa niatnya dan tujuannya .

Ify yang dipelukpun kaget . namun ia tak berusaha berontak . ia tau , Rio sedang kalut . karena Rio sedang dalam keadaan emosi , ia mengeratkan pelukannya dan mencengkram tangan Ify yang tak membalas pelukannya .

Ify meringis menahan sakit . menerima perlakuan Rio yang sangat menyakitkan seperti itu , Ify hanya bisa menangis . ia menggigit bibir bawahnya , untuk menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya .

Cukup lama dalam posisi seperti itu , Riopun melepaskan pelukannya dan kembali menatap Ify tajam .

“puas lo !? PUAS !!” bentak Rio lagi .

Ify tercekat dibentak seperti itu . hatinya terasa sakit dibentak oleh orang yang dia sayangi .

“gue ga minta di…..” Rio memotong ucapan Ify .

“gue ga butuh komentar lo !!” setelah itu , Rio langsung pergi meninggalkan Ify sendirian .

Sepeninggalan Rio , Ify menangis sejadi-jadinya . Ia menggenggam tangannya sendiri yang terasa sangat sakit hingga memerah .

‘gue ga pernah nyangka ka , sama sekali ga mau punya rasa ini . rasa ini , ga berguna sama sekali buat gue ! Cuma bisa bikin gue sakit ! ga bisa bikin gue bahagia , atau minimal senyum . ga bisa !’ seru Ify dalam hati .

***
Di ruang tunggu ,

Rio , dan yang lain masih menunggu dengan cemas . dokter yang menangani Sivia , masih belum keluar . Shilla tiba2 teringat , bahwa Ify sedang tak ada di sini bersama mereka . Shilla langsung menghampiri Rio yang masih sangat terlihat harap-harap cemas .

“ka , Ify mana ???” Tanya Shilla .

Rio menoleh sebentar pada Shilla , lalu kembali fokus pada pikirannya .

“ish , ka Rio , Ify mana ?? tadikan lo bawa dia pergi !” Shilla jadi emosi dicuekin kaya gitu .

Rio tetap diam tak menjawab pertanyaan Shilla . Shilla semakin geram dicuekin sama Rio . akhirnya dia membentak Rio .

“KA RIO !!! HARGAIN GUE !! GUE LAGI NGOMONG SAMA LO !!” bentak Shilla .

Rio yang dibentak , langsung menoleh pada Shilla dan berdiri menatap tajam Shilla .

“heh , gue ga tau !! ngapain sih lo tuh masih perduliin dia !?! dia tuh udah nyelakaiin Via !” bentak Rio balik .

“Ify ga nyelakain Via ! Via tuh tadi nolongin Ify ! bukan Ify yang mau semuanya jadi begini !!” nada Shilla meninggi .

“intinya , karena Ify , Via tuh jadi begini !!!” Rio nyolot .

“ah , susah ngomong sama BATU !!” Shilla memberi penekanan pada kata batu .

Rio menatap Shilla tajam dan kembali duduk .

Shilla menghampiri Alvin .

“ka , aku mau cari Ify dulu !” izin Shilla .

“aku temenin ya ?”

Shilla mengangguk .

Lalu mereka berdua pergi mencari Ify .

***
Alvin dan Shilla menyusuri seluruh tempat yang ada di rumah sakit ini . sudah sekitar satu jam mereka muter-muter rumah sakit , namun , mereka sama sekali tak menemuka jejak Ify . Shilla yang sudah nampak putus asa , akhirnya memilih cara cepat . telepon .

“aku telpon aja deh ! kapan ketemunya kalo kaya gini !!!” ucap Shilla sambil mengeluarkan hapenya .

Alvin mendengus ,”ahelah , kenapa ga dari tadi sih Shil !!?” gerutu Alvin .

“hehe , maaf ka , lupa !!” Shila nyengir .

Setelah mengutak-ngatik hapenya dan menekan tombol hijau ,, Shilla menempelkan hapenya di telinganya .

Naas , bukan suara Ify yang terdengar , malah suara seorang perempuan yag memberitahukan bahwa nomor Ify sedang tidak aktif (??) . Shilla yang kesal , hampir saja membanting hapenya , jika tidak diingatkan Alvin ..

“eits ,, enak aja bating2 barang berharga ! kasian tuh nyokap ,, udah beliin hape mahal2 , malah dengan gampangnya kamu banting !!!” Alvin menahan tangan Shilla .

“dih , kaka khotbah ??” ledek Shilla .

“mungkin !” Shilla terkekeh .

“aneh deh .. ka Alvin bisa ngomong kaya gitu ….”

“terus aja ledekin aku !!” Alvin pura2 ngambek .

“yaaa ,, kaka yang ganteng , jangan ngambek dong ! maaf deh ….” Rayu Shilla .

“okeh , sekarang lanjutin nyari Ify !”

“sip !”

***
Ify terus melangkah tanpa arah . ia hanya mengikuti kemanapun kakinya membawanya . perasaan Ify saat ini sedang campur aduk , antara sedih , sakit , marah , kecewa . semua campur jadi satu di dalam hatinya . menangis . selalu hanya itu yang mampu Ify lakukan ketika hatinya sedang terasa sakit .

Hati siapa yang tak terluka jika dipojokan seperti itu ? Ify yang tak tau bagaimana ceritanya Sivia bisa berlari dan mendorongnya kepinggir , hingga Sivia yang menjadi korban , selalu saja disalahkan oleh Rio . dipojokkan seperti tadi , di caci maki , padahal jelas2 , ini bukan salahnya . ini bukan kemauannya .

Jika tau seperti ini jadinya , lebih baik , Ify saja yang tertabrak truk laknat tadi , bukan Sivia . ia juga tak meminta Sivia menolongnya . namun kenapa Rio menganggapnya lain ? kenapa Rio bersikeras menyalahkan Ify ?

“kenapa semuanya jadi gini !? ini bukan salah gue ! gue ga pernah mau ini semua terjadi ! gue ga mau !!” teriak Ify lirih .


JEDEEEER JEDEEEER JEDEEEER ! petir menyambar-nyambar tanda hujan akan segera turun . dan benar saja ,, baru beberapa detik petir itu menggema , hujan sudah meluncur dengan derasnya mengguyur bumi dan tentu saja Ify . Ify tak berusaha mencari tempat untuk berteduh , malah ia sengaja berhenti melangkah , dan menikmati setiap tetesan hujan yang menyapa tubuhnya . berharap bahwa segala perasaannya , ikut pergi , bersamaan dengan hujan . berharap bahwa semua masalahnya ikut terbang bersama angin yang berhembus mengiringi hujan .

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Ify menegadahkan tangannya ke atas dan berteriak , mengeluarkan segala penat dihatinya .

BRUUUUK Ifypun jatuh pingsan .

***
Beberapa warga , berteriak-teriak meminta pertolongan pada suster untuk segera menangani gadis itu . gadis malang yang mereka temukan terkapar di tengah jalan . susterpun segera datang dan segera membawa gadis itu ke ruang UGD . saat para suster dan warga melewati ruang ICU , Shilla dan yang lain kecuali Rio kaget melihat temannya tergolek lemah di atas tempat tidur pasien (apa sih namanya ??) . Shilla menghampiri kerumanan itu , untuk memastikan siapa yang berada di tempat tidur pasien itu .

“Sus , maaf sus !” panggilan Shilla membuat kerumunan itu berhenti dan menoleh pada Shilla .

“iya mbak , ada pa ??” Tanya suster ramah .

“maaf sus ,, saya mau liat siapa yang suster bawa itu !”

“sialhkan .” suster mempersilahkan Shilla melihatnya dan alangkah terkejutnya SHilla ketika melihat gadis yang terkapar itu .

“yaampun Ify !!” pekik Shilla , membuat Alvin , Iel dan Cakka menghampiri Shilla .

“kenapa Shill ??” Tanya Alvin .

“Ify kak !!” jawab Shilla panic melihat Ify yang sedari tadi menghilang , ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri dan basah kuyup .

“mba kenal sama pasien ???” Tanya suster

“iya sus ! dia temen saya ! cepet ditanganin sus !!” seru Shilla panic . dan mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka ke ruang UGD .

Shilla menghampiri Rio .

“ka Rio , lo apain sih Ify sampe dia kaya gitu !?” tuduh Shilla lagsung .

“lo pikir , gue apain dia !!?” Rio malah nanya balik dengan nada sengaknya .

“issh , ka Rio , lo tuh ga punya hati banget sih !? lo tadi apain Ify sampe-sampe Ify jadi begitu !!??” bentak Shilla geram .

“auk !!” jawab Rio acuh .

Shillamenatap tajam Rio . nafasnya memburu menahan amarah . dan PLAAAK tangan Shilla melayang ke pipi Rio .

“apaapaan sih lo ?!” Rio ga tarima .

“buat elo , yag ga punya hati !!!” Alvin menghampiri SHilla .

“udahlah Shil ! ga usah diperpanjang !!” cegah Alvin .

“tapi dia keterlaluan ka !! dia bikin Ify kaya gitu !!” nada Shilla meninggi .

“gue ga apaapain dia !! gue ga tau kenapa dia bisa kaya gitu !!” sanggah Rio .

“Yo , udah dong ! gue tau lo panic , gue tau lo marah sama Ify , tapi ga seharusnya lo ngehakimin Ify kaya gitu ! dia ga salah apa-apa Yo ! dia Cuma korban di sini !” Alvin menasehati .

“tau ah !!” Rio tak memperdulikan ucapan Alvin yang menurutnya , menyalahkannya .

Alvin mengajak Shilla menjauh dari Rio .

“udah Shil , Rio emang begitu ! kalau dia marah , semua ga bakal dianggap sama dia  ! dia tuh emang keras kepala . makaya , biarin aja !!!”

Shilla mengangguk masih menahan emosinya .

Tak lama kemudian , dokter keluar dari ruang UGD , menghampiri Shilla dan teman2nya . Shilla dan teman2nya , kecuali Rio berdiri , kala melihat dokter mendekati mereka .

“keluarga pasien ??” Tanya dokter .

“keluarga belum sempat kami kabarin dok ! kami temennya . ada apa sama Ify dok ??” Tanya Shilla .

“pasien tidak apa2 . hanya mungkin terlalu lelah saja dan kedinginan akibat kehujanan .” jelas dokter .

Shilla menghela nafas lega .

“kenapa-napa juga bodo amat !!” ceplos Rio , membuat Shilla , Alvin , Cakka dan Iel menoleh pada Rio dan menatapnya tajam . dokter mengerutkan keningnya , bingung maksud ucapan Rio . sedangkan Rio yang ditatap langsung mengalihkan pandangannya kea rah lain dengan tampak juteknya .

“biarin aja dok , omongan BATU mah ga usah didengerin !!” Shilla memberikan penekanan pada kata batu . membuat sang dokter semakin bingung .

“udah dok , lupain aja ! Ify udah sadar dok ??” Alvin mencoba mengalihkan topic .

“sudah .”

“boleh kami jenguk dok ???” taya Iel .

“silahkan . pasien juga sudah boleh pulang kok .”

“makasih kalau begitu dok …” setelah dokter pergi , Alvin , Cakka , Iel , dan Shilla menghampiri Ify di dalam ruang UGD .

Terlihat Ify sedang memejamkan matanya dengan tangan diletakan di atas pelipisnya .

“Fy !” panggil Shilla pelan .

Ify yang memang haya memejamkan matanya , tidak tertidur , membuka matanya dan menoleh pada Shilla . ia menyunggingkan sebuah senyum tipis . senyum yang menyimpan sejuta perasaan . senyum yang menorehkan kepedihan bagi yang melihatnya . senyum yang selalu dapat membuat siapa saja ikut hanyut , merasakan segala rasa sakitnya .

“lo gapapakan Fy ?” Tanya Shilla .

Ify menggeleng .

“gue ga tau apa yang Rio bilang ke lo , tapi apapun itu , lo ga usah masukin ke hati ya ??? Rio tuh emang kaya gitu orangnya . dia kalo udah emosi , bisa ngelakuin hal yang paling membahayakan sekali pun . jadi ga usah lo ambil hati yaa ??” Alvin mencoba member penjelas pada Ify .

Ify hanya mengangguk dengan sedikit senyum tipis .

“kok lo bisa hujan2an sih Fy ??” Tanya Shilla .

“engga , tadi gue kan keluar mau pulang . gue nyari kendaraan ga ada . ya pas lagi di tengah jalan , huja . yaudah , jadi ujan2an deh …” jelas Ify dengan suara parau .

“mau pulang ???” Tanya Shilla lagi .

“engga Shil , gue mau jagain Via ..” ucap Ify sambil bangun dibantu oleh Shilla dan Alvin .

“yaudah , ayo !!” ajak Shilla .

“jangan Shil !” cegah Alvin .

Shilla dan Ify seketika menghentikan aktifitasnya . Shilla mengerutkan keningnya .

“kenapa ka ??” Tanya Shilla heran .

“Shill , Rio lagi emosi begitu , bisa-bisa dia ngapa-ngapain Ify !!” peringat Alvin .

“gapapalah kaa . biarin aja dia ngelakuin apa yang dia mau !” ucap Ify tenang .

“tapi Fy , kalo dia ngasarin lo gimana ??” Shilla ikut-ikutan , setuju dengan apa yang Alvin bilang .

“Shil , Via itu temen gue , sahabat gue . gue ga akan ninggalin dia di saat kaya gini ! Cuma karna , gue takut sama ka Rio ! gue ga peduli , dia mau ngapain gue , yang jelas , gue mau nemenin Via . dang a ada yag bisa ngehalagin gue !” tegas Ify .

Alvin , Shilla , Iel dan Cakka saling pandang .

“lo yakin Fy ???” Iel buka suara ,, setelah daritadi , ia hanya menonton semua adegan2 yang terjadi di sekitarnya .

“ya , gue yakin ! emang ka Rio berani ngapain gue sih di depan orang banyak ?? palingan juga Cuma sinisin gue doang !”

“yaudah kalo emang itu mau lo ! gue ga bisa ngelarang juga !” kata Alvin yang akhirnya mengikuti kemauan Ify .

Semuapun keluar dari ruang UGD , dan menuju ke ruang tunggu .

Di ruang tunggu , masih ada Rio yang masih setia menunggu kabar dari dokter yang sampai sekarang belom juga keluar . Rio yang melihat teman2nya kembali , langsung menoleh kepada mereka , dan ketika melihat ada tambahan satu orang bersama dengan mereka, Ify , Rio langsung berdiri . membuat langkah Shilla , Alvin , Cakka , Iel dan tentu saja Ify terhenti .

“mau apa lo ?!” ketus Rio sambil menatap tajam Ify .

Ify tersenyum, “lo lupa ka !? Sivia itu sahabt gue kan ?? tadi dia nolongin gue . berarti gue juga harus tanggung jawab kan ??” kata Ify santai .

“Sivia ga perlu elo !!” Rio tambah ketus .

“emang Via bilang kaya gitu ke elo ??? Via udah sadar ya ??? mana ?? gue mau ketemu ?? gue mau bilang makasih !” Ify celingukan , seolah mencari seseorang .

Rio menatap Ify semakin tajam . ia merasa Ify meledeknya . sedangkan yang lain , hanya menahan tawa di belakang Ify .

“apa kalian ????!!” Rio sewot .

“engga.. engga apa apa !” sanggah Shilla .

“heh , ka ! lo ga usah nyari ribut ya sama gue ! emang lo tau kalo Via ga butuh gue ?? hebat baget lo , baru jadi pacarnya beberapa minggu , udah tau isi hatinya Via …” Ify tertawa miring .

“lo ……” Rio menunjuk wajah Ify .

“apa ??!” Ify nyolot .

“udah ya udah ! kalian tuh apaan sih !? ngeributin hal yang ga jelas !! mendingan , sekarang kita duduk , berdoa , semoga ga terjadi apa-apa sama Via !” lerai Alvin .

Semua , kecuali Rio mengangguk menyetujui ucapan Alvin . Alvin , Shilla , Ify , Cakka , dan Iel kembali duduk . sementara Rio , hanya bisa , menggerutu kesal dalam hati .

Bersambung........

Author: Amel^^
Facebook: Amelia Astri Riskaputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar