Rabu, 11 Januari 2012

The Power Of Love *Part 14* (Repost)

Follow @PritaAprnti :p eaa



Seorang gadis berwajah imut imut manis itu , berlari menyusuri sepanjang lorong rumah sakit . ia terburu-buru dan sangat panic . ketika kemarin ia mendapat kabar bahwa salah satu temannya mengalami kecelakaaan , ia langsung terbang kembali ke Indonesia . ia terus berlari mencari ruangan yang sudah disebutkan oleh teman-temannya di telepon kemarin . sampai di depan kamar rawat VVIP yang di tempati oleh temannya , ia segera saja masuk ke dalam .

Semua menoleh kaget melihat kehadirannya .

“Oo…Oik ????” Ify terbata-bata menyebutkan namanya .

Gadis yang ternyata Oik itu , tersenyum . “iya , ini aku Oik !” Ify langsung berlari dan memeluk Oik .

“ya amppun Ik , lo ke mana aja ?? tiba2 ngilang ga ada kabar ! dan balik lagi juga ga ngabarin !!” Tanya Ify sureprise .

“nanti aku ceritain . sekarang , gimana keadaan Via ??” Tanya Oik mengalihkan pandangannya ke Sivia yang masih terbaring di tempat tidur rawat .

Ify tersenyum masam mendengar pertanyaan Oik .”masih koma Ik .” jawab Ify .

Oik menuju ke tempat tidur Via ,, dan memperhatikan Via .

“kenapa bisa begini sih ??” Tanya Oik lagi-lagi membuat Ify tersenyum masam .

Shilla yang menyadarinyapun langsung menjawab .”namanya juga kecelakaan Ik , siapa yang nyangka sih ??!”

Oik mengangguk menyetujui ucapan Shilla .

Rio malah menatap Ify tajam . Ify yang sadar ditatap seperti itu oleh Rio , hanya bisa membalasnya dengan tersenyum . senyum tipis .

***
“yaampun , liat , tangannya Via bergerak !!” seru Ify kala melihat jemari Via bergerak .

Rio dan yang lainnyapun langsung menghambur mengerubungi Via . terlihat mata Via perlahan terbuka .

“Via , akhirnya kamu bangun juga !!” seru Rio senang . Rio tersenyum senang melihat Via sadar .

Viapun membalas senyum Rio .

Dokterpun masuk ke dalam ruangan , dan memeriksa keadaan Sivia .

“gimana dok keadaan Via ???” Tanya Shilla .

“Sivia ingin bicara dengan kalian semua .” jawab dokter . membuat semua teman2nya bernafas lega .

Mereka semuapun masuk ke dalam ruang rawat Via , dan kembali mengerubungi Via .

“ka Rio …..” panggil Via dengan suara parau .

Rio yang dipanggil langsung menghampiri Via dan tersenyum .

“apa ??”

“kaa , maafin aku kalo selama ini aku punya salah sama kaka ! kalo selama ini aku nyussahin kaka …” ucapan Sivia membuat dahi Rio berkerut .

“kamu ngomong apa sih Vi ?” Tanya Rio bingung .

“aku minta maaf ka !” ulang Via lagi .

“kamu ga punya salah apaapa kok Vi !”

“ya mungkin selama aku hidup , aku udah nyusahin kaka dan kalian semua !!” ucap Via semakin membuat yang lainna juga merasa bingung . apa sih maksud Via bilang kaya gitu ?

Hati Ify tak karuan mendengar ucapan Via yang sangat aneh itu . ia merasa tak tenang . sebenernya ada apa sih ini ?

“Fy !” panggil Sivia membuyarkan lamunan Ify . sebisa mungkin Ify menoleh ke Via dan tersenyum pada Via seperti biasanya, seolah ia tak merasakan apapun yang sekarang ini menghantui hati dan pikirannya .

“dan semuanya …” lanjut Via lagi .

Semua menoleh pada Via . dan tersenyum menanggapi panggilan Via .

“gue minta maaf kalau gue punya salah sama kalian semua . terutama sama Ify yang kemaren sempet gue tampar . maafin gue Fy ! gue khilaf !” ucap Via menyesal .

“ggue ga pernah nganggap itu semua pernah terjadi kok Vi . ga usah lo ungkit2 lagi .” ucap Ify .

“makasih Fy ! gue tau lo baik !” lalu Via beralih menatap Rio yang sedang menatapnya bingung .

“ka Rio , mau ga janji satu hal sama aku ??” Tanya Via ,, terdengar lebih ke memohon daripada bertanya .

“apa Vi ??” Tanya Rio .

“jagain Ify !” tegas Via . membuat Rio terbelalak kaget .

“maksud kamu apa sih Vi !?” Rio makin bingung mendengar permintaan Sivia itu .

Dan Ify perasaan ga enak itu , semakin menyelimuti hati Ify . tanpa terasa air matanya tumpah .

“ka Rio , aku mohon , turutin permintaan aku ini . yang mungkin bakalan jadi permintaan terakhir dari aku !” Via meraih tangan Rio dan juga tangan Ify . lalu ditumpukannya tangan mereka berdua oleh Via . Via tersenyum melihatnya . dingin , tangan Sivia terasa dingin .

“janji sama aku , kaka bakalan jagain Ify yang bener ! aku mau Ify jadi pengganti aku di hati kaka !” ujar Via makin ga karuan . membuat semuanya heran menyaksikan adegan ini .

“engga Vi , ga ada yang bisa ngegantiin kamu , termasuk dia !!” Rio ingin menarik tangannya , namun ditahan sama Via .

“engga kak ! ini amanat dari aku ! pokoknya aku mau kaka jagain Ify ! buat Ify bahagia , buat Ify selalu tersenyum ! dan lo Fy ! gue tau lo sayang sama ka Rio . makanya gue percaya , lolah yang pantes ngedampingin ka Rio setelah ini !! gue mau lo juga bikin ka Rio bahagia yaa ??” terang Sivia membuat air mata Ify semakin tumpah .

“engga Vi , Cuma lo yang pantes ngedampingin ka Rio !!”

Sivia menggeleng .”gue ga pantes Fy ! lo lebih pantes dan lebih berhak untuk itu ! pliss , kabulin permintaan gue yaa ?” tak terasa air mata Sivia pun mulai turun membasahi kedua pipi putih cubbynya .

“ka Alvin , tolong jagain Shilla ya .. buat Shilla selalu tersenyum ! jangan bikin Shilla nangis ! dan lo Shil , jangan bikin repot ka Alvin yaa … kalian berdua harus tetep kompak dan selalu sama2 !!” meskipun terasa aneh dan membingungkan , Shilla dan Alvin tetap mengangguk dan berusaha tersenyum .

“dan ka Cakka sama Oik , kalian jangan berantem terus ! akur dong !! gue yakin kok kalo sebenernya kalian itu saling suka !!” Oik dan Cakka saling tatap . dan berusaha untuk mengangguk meski , yang mereka rasakan sama seperti Shilla dan Alvin tadi .

“oke, semua udah gue selesaiin ! kayanya gue bisa pergi dengan tenang !” ucapan Sivia itu semakin membuat suasana di ruangan itu terasa mencekam . hati Ify terasasakit mendengar ucapan2 Sivia tadi . perasaan nya semakin tidak enak . dan Rio , ia tak mampu berucap apapun .

Semakin lama genggaman tangan Sivia semakin melonggar . membuat Rio dan Ify semakin panic .

“Vi… Via !!” teriak Ify .

Sivia mengalami sesak nafas . ia mencengkram kuat dadanya yang terasa sesak itu .

“aaah , hhh …” erang Sivia tertahan .


Alvin dan yang lain , memanggil dokter . dokterpun masuk . mereka semua di suruh menunggu di luar .
Semua panic , semua bingung , semua menangis , semua takut . mereka semua takut terjadi sesuatu dengan Via . mereka semua terus melontarkan doa untuk keselamatan Sivia .

Rio menghampiri Ify yang terus mondar-mandir tak karuan di depan ruangan sambil menangis . ia menatap tajam Ify .

“heh , kalo sampai terjadi apa-apa sama Via , gue ga akan pernah maafin lo ! ngerti !!” ucap Rio tajam .

JEDEER kata2 Rio sangat menusuk ke hati Ify . membuat tangisnya semakin menjadi-jadi . Shilla bangkit menghampiri Rio dan Ify .

“heh , ka Rio lo ga berhak ya nuduh dan ngehakimin Ify kaya gitu !! ini buka salah Ify semua yang terjadi itu , karena kehendak Tuhan ! bukan karena Ify !!” Shilla emosi ngeliat kelakuan Rio yang seenaknya sama Ify itu . seenaknya nuduh-nuduh dan ngancem-ngancem Ify . padahal , dari sudut pandang manapun , Ify itu memang tak bersalah .

“lo ga usah ikut campur deh Shil !!” bentak Rio .

“gue berhak ikut campur atas masalah ini , karena Ify itu temen gue ! dan gue ga suka lo mojokin Ify terus !” seru Shilla sambil nunjuk2 wajah Rio .

Baru Rio mau membalas ucapan Shilla , Mama dan papa Sivia juga seorang anak laki2 yang keliatannya berumur kurang dari 14 tahun datang membuat Rio mengurungkan niatnya . mereka menghampiri teman2 Sivia .

“gimana keadaan Sivia ??” Tanya sang bunda dengan paniknya .

“kami masih menunggu tante .” jawab Iel .

Tiba2 terdengar suara pintu dibuka . dan muncullah sosok sang dokter . semuanya menghampiri dokter .

Mereka semua memasang wajah memelas , berharap banyak pada dokter , bahwa dokter akan mengatakan bahwa semua baik2 saja . sang dokter memperhatikan satu per satu teman2 Sivia yang berada di sana . lalu menghela nafas berat .

“kami sudah berusaha semaksimal mungkin ,, namun Tuhan sepertinya berkehndak lain !” ucap dokter itu dengan sangat terpaksa .

Semua menganga kaget , tak percaya .

“maksud dokter ??” Tanya Ify yang benar2 tak percaya apa yang dokter katakan tadi .

“Sivia telah tiada !” ucap dokter dengan berat hati .

“APA DOK ??! ga , ga mungkin !! anak saya masih hidup !! ga mungkin dok !!!” mama Sivia histeris dan lagsung pingsa .

“tante !” pekik mereka semua kaget . papa Sivia member isyarat agar mereka semua tetap di sini , dan beliau yang membawa mama Sivia dibantu oleh dokter .

Rio mengalihkan pandangannya ke Ify . ia menatap tajam Ify . sangat2 tajam . segurat kebencian terpancar dari tatapannya . Ify menunduk , menangis . ia benar2 sangat terpukul dengan kepergian sahabatnya yang tak terduga itu .

Rio menghampiri Ify . ia mendorong Ify ke tembok secara kasar . dan PLAAAK , satu tamparan dari Rio , mendarat di pipi Ify . membuat semua teman2nya menghampiri Rio dan Ify .

“lo , gara2 lo !! SEMUA INI GARA-GARA LO !!” bentak Rio pada Ify sambil menunjuk wajah Ify .

Ify tak mampu melawan Rio pada saat seperti ini . ia sendiri benar2 shock tas kejadian hari ini . semua ini di luar dugaan Ify . walau ia sempat merasakan sebuah perasaan yang benar2 mengusik hatinya saat tadi ia melihat Via megeluarkan air mataya . saat tadi Via menggenggam tangannya .

“Ka RIO !! lo tuh apa apaan sih !?” Shilla membentak Rio .

“gara2 dia Shil , gara2 dia Via sekarang pergi ! dia ninggalin gue !! gara2 dia !!” bentak Rio menahan tangis . ia tak mau menumpahkan air matanya di depan orang2 banyak . walaupun sesungguhnya itu sangat wajar di keadaan seperti ini .

Rio mengusap kasar wajahnya , dan langsung masuk ke dalam kamar rawat Via . terlihat seorang anak laki2 sedang menangis memeluk jasad Via . Rio menghampiri jasad kekasihnya itu . berdiri terpaku di samping tempat tidur itu . akhirnya pertahanannya pun untuk tidak menangis runtuh seketika . ia tak sanggup kehilangan untuk yang kedua kalinya .

“ka VIaa , kaka kenapa pergi duluan sih ? kaka kenapa ninggalin Ray !?? kaka udah ga sayang lagi ya sama Ray ??? Ray mau ikut ka Viaaaa … Ray ga mau sendirian tanpa kaka …” anak laki2 itu , yang menyebutkan namanya Ray , menangis sambil memeluk kakanya yang telah tiada itu . membuat hati Rio semakin teriris mendengarnya .

Ify dan yang lainnya masuk ke dalam . Ify yang memang mengenal Ray , langsung menghampiri Ray dan memeluknya . Raypun balas memeluk Ify .

“ka , ka Via pergi ka !! ka Via ninggalin Ray !! ka Via pergi ninggalin Ray sendirian !!” Ray histeris di pelukan Ify .

Ify mengelus punggung Ray . “Ray yang sabar yaa … kita sama2 kehilangan ka Via !! mendingan sekarang kita berdoa buat ka Via , biar ka Via diterima di sisi Allah . biar ka Via ngedapetin tempat yang terindah disamping Allah .” Ify mencoba memberi kekuatan pada adiknya Sivia satu-satunya ini .

Ray melepaskan pelukan Ify , dan menghapus air matanya . Ray mengangguk . Ify berdiri . sesaat ia menatap Rio yang menatapnya tajam . ada sedikit rasa sakit yang Ify rasakan , saat melihat mata itu menatapnya dengan penuh kebencian . namun , tak terlalu ia pikirkan . karena kehilangan sahabat baiknya , sudah cukup membuatnya terpukul . dan ia tak mau menambah beban pikirannya , dengan memikirkan Rio yang memang sudah terlanjur membencinya saat ini .

***
Hujan turun mengiringi kepergian gadis manis ini . seakan ikut merasakan kepedihan orang2 yang berada di sekitar pemakaman . Ify , Rio , Shilla , Oik , dan Ray , menangis . merasa sangat kehilangan sosok Sivia . Sivia yang selama ini ceria , murah senyum . Sivia yang mampu membuat semua orang2 di sekitarnya ikut tersenyum bila melihat senyumya yag manis . namun kin ? tak aka nada lagi sosok itu . tak akan ada lagi senyuman manis Sivia yang biasa menyambut kedatangan Shilla , Ify , dan Oik juga Rio bahkan Cakka , Alvin dan Gabriel .

“Yo , ayo kita pulang !” ajak Alvin sambil menepuk pelan pundak Rio . Rio menggeleng lemah .

“gue ga mau pulang Vin ! gue mau di sini , nemenin Via !!” ucap Rio dengan suara parau , lelah , putus asa .

Ify menatap Rio sayu . ia tak tega melihat keadaan Rio yang benar2 terlihat sangat rapuh seperti ini .

‘aku bakal berusaha ngembaliin senyuman ka Rio . aku bakal berusaha buat ngerebut hati ka Rio ! aku pasti bisa !’ batin Ify sambil terus menatap Rio .

“yaudah kalo lo emang masih tetep mau di sini . kita pulang duluan ya …” pamit Iel . Rio mengangguk .

Mereka semuapun meninggalkan Rio sendiri .

Setelah semuanya pergi , dan tinggal Rio sendiri di sana , Rio menatap nisan yang bertuliskan nama Sivia . ia menyentuh nisan itu dan mengelusnya .

“kenapa kamu pergi ? kenapa kamu tinggalin aku ??? kenapa kamu ga ngajak aku ? kenapa kamu pergi sendirian tanpa aku ???” Tanya Rio lirih sambil menatap gundukan tanah yang mash sangat basah itu .

“kenapa juga kamu harus nyuruh aku buat ngejagain cewe itu ?! aku benci dia Vi !! jangankan buat ngejaga dia , sekedar ngeliat dia aja , aku udah benci banget . apalagi aku harus ngejagain dia ! dia yang bikin kamu pergi Vi ! dia yang bikin kamu ninggalin aku !! harusnya dia yang ketabrak ! harusnya dia yang pergi , bukan kamu !!” nada bicara Rio meninggi mengingat semua kejadian yang menerpa Sivia .

JEDEEEER entah untuk yang keberapa kalinya , hati Ify bagai dihujam seribu pedang . ya , dari tadi Ify memperhatikan Rio dari balik sebuah pohon yang besar dan cukup untuk bersembunyi . mendengar semua perkataan Rio yang menyakitkan itu .

‘ka , sampe sebegitunya lo benci gue ka ! sampe lo berharap kalo gue mati !’ lirih Ify dalam hati . sambil terus memperhatikan Rio yang masih betah mengelus nisan Sivia .

***
Semua sudah masuk sekolah seperti biasa . hanya saja bedanya , kali ini mereka masih dalam keadaan berduka atas keprgian sahabat yang mereka cintai , Sivia .

Di ruang OSIS ,

Rio menatap kosong ke depan sambil memangku gitar . biasanya , ia memang akan mencurahkan apa yang dirasakannya melalui sebuah lagu . dan sekarangpun , ia akan segera mencurahkannya . ia mulai memetik gitarnya dan bernyanyi .

Sempat tak ada lagi kesempatan ku untuk
Bisa bersamamu
Kini ku tau bagaimana caraku untuk
Dapat trus denganmu

Bawalah pergi cintaku
Ajak kemanapun kau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta

Disini kupun begitu
Trus cintaimu dihidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan kita nanti

Sempat tak ada lagi kesempatan ku untuk
Bisa bersamamu
Kini ku tau bagaimana caraku untuk
Dapat trus denganmu

Bawalah pergi cintaku
Ajak kemanapun kau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta

Disini kupun begitu
Trus cintaimu dihidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan kita nanti

Bawalah pergi cintaku
Ajak kemanapun kau mau
Jadikan temanmu
(Temanmu paling kau cinta)

Disini kupun begitu
Trus cintaimu dihidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan kita nanti

Rio memejamkan matanya . mengingat beberapa minggu , yang indah yang telah ia lewati bersama Sivia . semua senyum Sivia , terputar jelas dibenaknya .

“apa mungkin gue bisa ngelewatin hari2 gue tanpa Via ??? gue kangen banget sama Via !” lirih Rio sambil memejamkan matanya .

Tiba2 sebuah benda yang seperti dilempar itu , mengagetkan Rio , dan membuyarkan lamunannya . Rio membuka matanya . ia mendapati Alvin sedang memeprhatikannya .

“ngagetin !” ucap Rio ketus .

“sori Yo ! itu , tadi bu Ira , nyuruh kita bikin proposal buat ngadain Pensi . tuh liat aja contohnya !” Alvin menunjuk sebuah makalah yang tadi lemparnya ke atas meja . Rio mengambil makalah itu dan membacanya .

“yaudah , ntar gue buat !” kata Rio kembali pada aktifitas awalnya . bermain gitar .

Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah ku kira
Bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisiku

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu merubahku hanyalah kau yang ada direlingku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan haya sekedar indah kau tak akan terganti

Tak pernah ku duga
Bahwa akhirnya
Tergugat janjimu dan janjiku

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu merubahku hanyalah kau yang ada direlingku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan haya sekedar indah kau tak akan terganti

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu merubahku hanyalah kau yang ada direlingku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah kau tak akan terganti

Alvin menarik satu bangku untuk ia duduki . ia memperhatikan Rio yang tadi bernyanyi , namun sekarang malah menatap kosong .

“Yo , Sivia emag udah ga ada ,, tapi dia bakal selalu nemenin setiap langkah lo ! gue yakin , Via juga tetep hidup di hati lo ! sekarang lo punya tugas baru , amanat dari Via , ngejagain Ify ! dan lo harus lakuin amanat itu .” tukas Alvin . Rio menatap Alvin .

“gue ga suka sama dia !!!” ia mengalihkan kembali pandangannya kea rah lain . dengan nada bicara yang datar dan dingin .

“lo tau Yo , kemaren dia nungguin lo sampe lo pulang dari makam Via ! nyampe2 , dia tuh basah kuyup ,, trus dia demam . demi lo Yo , dia sampe ngelakuin itu ! hargainlah Yo perasaannya itu !” Alvin menasehati .

“tapi dia yang bikin Via meninggal Vin !!!” Rio ngotot .

“engga Yo ! ini takdir ! mamanya Via aja , ga sampe kaya gitu sama Ify !!”

Rio terdiam . walau gimanapun , semua memang sudah direncanakan oleh yang di atas . namun , tetap saja , Via celaka saat akan menolong Ify . dan baginya , Ify yang menyebabkan semuanya .

“terserah lo Vin !! males gue berdebat sama lo tentang dia !!” Rio bangkit dari duduknya , menyandarkan gitarnya ke dinding . lalu keluar dari ruang OSIS . Alvin menghela nafas . entah bagaimana caranya menyadarkan Rio dari pikirannya yang salah .

***
Rio menendang benda apapun yang ada di depannya . untuk meluapkan semua emosinya .

“gue males dengerin celotehan semua orang yang selalu aja nasehatin gue ! gue benci sama cewe itu ! sekali benci tetep benci !!” ucapnya emosi .

Tiba2 saja pandangan Rio berhnti di satu titik . ia melihat seorang gadis sedang duduk menatap ke langit pagi yang cerah itu . ia tau siapa gadis itu . maka dari itu , ia langsung membalikan badannya berniat pergi dari sana . namun lagkahnya terpaksa berhenti saat gadis itu berbicara .

“semua orang berhak mencintai !!” serunya .

“dan semua pasti akan mati !” lanjutnya lagi . lalu ia berdiri dan menatap Rio yang tak membalikan badannya sama sekali .

“tapi kalo bukan karna elo yang ditolongin sama Via , mungkin sampe sekarang Via masih ada di sini nemenin gue !!” ucap Rio dingin , tajam .

“gue bahkan lebih berharap , kalo gue aja yang mati daripada harus kehilagan Via !!” kata Ify .

Rio tertawa miring , lalu membalikan badannya dan melangkah mendekati Ify .

“bagus kalo lo nyadar !! emang harusnya begitu !! lo tau betapa gue cinta sama Via ??” ucap Rio sinis .

“bukan Cuma lo doang yang terpukul atas kepergian Via , tapi gue juga !! bahkan rasa kehilangan gue jauh lebih besar daripada elo ! gue sahabatnya yang udah lama bareng2 sama dia ! sedangkan lo , lo Cuma pacarnya yang baru aja beberapa minggu yang lalu jadian !!” air mata Ify meleleh . ia meninggikan nada bicaranya .

Rio terdiam .

Ify melanjutan lagi . “dan lo tau , betapa sakitnya dibenci sama lo kak !! sama orang yang punya tempat special dihati gue !!! tapi gue ga dianggep sama sekali sama lo !!!” Ify menekan setiap kata yang diucapkannya . “sakit ka ! sakit !!” air matanya terus berjatuhan .

Tiba2 Ify merasakan sesak di dadanya . ia memegang dadanya dengan nafas tersengal . Rio tak bereaksi apa-apa . ia hanya terdiam mematung di tempatnya berdiri .

Dan dengan secara tiba2 juga ,, darah segar mengalir dari hidung Ify . dn semuanya terasa gelap .

Bersambung ……

Author: Amel^^
Facebook: Amelia Astri Riskaputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar