Rabu, 11 Januari 2012

The Power Of Love *Part 19* (Repost)

The Power Of Love *Part 19*

Rio terus-terusan mondar-mandir di depan ruang UGD . ia panic . ini sudah yang ketiga kalinya Ify pingsan saat sedang berhadapan dengannya . semoga tak terjadi apa-apa sama Ify ! doa Rio .

Alvin menepuk pundak Rio . membuat Rio berhenti melangkahkan kakinya . ia menoleh pada Alvin . lalu memberikan sebuah senyum tipis pada Alvin .

“ga usah panic gitu ! Ify ga akan kenapa-napa kok ! yang penting kita terus berdoa buat dia .” ucap Alvin .

Rio mengangguk masih dengan senyum tipisnya .

“thanks”

Rio bersandar pada dinding yang ada di dekatnya . semoga memang benar apa yang Alvin katakan tadi . semoga takkan terjadi apa-apa sama Ify . mengapa disat ia menyadari semuanya , Ify justru malah begini . meski bukan yang pertama kalinya , tetap saja , kali ini rasanya lebih nyesek lagi .

Tak lama kemudian dokter keluar , tepat saat mama Ify datang .

“keluarga Ify ?”

“saya mamanya dok! Gimana keadaan anak saya ?” mama Ify langsung menghampiri sang dokter .

“sepertinya , harus segera dilakukan operasi terhadap Ify . karena semakin lama , tumor itu semakin berkembang . dan saya khawatir , jika terus dibiarkan , sel tumor yang itu akan berubah menjadi kanker .” jelas dokter .

“lakukan saja apapun yang terbaik buat anak saya dok .” ucap mama Ify .

Dokter mengangguk .

“baiklah , kami akan segera melakukan operasi tersebut .”

“em , tapi dok …” ucap Rio cepat namun ragu .

Semua menoleh ke arah Rio . termasuk dokter .

“ada apa ?” Tanya dokter .

“tapi , emang kondisi Ify meyakinkan dok buat dioperasi ?” Tanya rio .

Dokter tersenyum pada Rio .

“tenang aja ! ga akan berisiko parah kok ke keadaannya .” Rio mengangguk mengerti .
***
Waktu sudah menunjuk pukul 02.00 . semua yang sedang menunggu operasi Ify , telah tertidur lelap karena lelah . tapi tidak dengan Rio . ia masih tetap terjaga . mana mungkin ia bisa tidur dengan tenang , sedangkan kekasihnya sedang berjuang di dalam sana . Rio terus melantunkan doa untuk sang kekasih .

Sekitar pukul 04.00 , dokter keluar . Rio yang memang masih terjaga tanpa lengah sedikitpun , langsung berdiri menghampiri sang dokter .

“gimana dok ??” Tanya Rio membuat semua teman2nya dan mamanya Ify terbangun .

“em , eh udah selesai operasinya ? gimana dok ??” Tanya mama Ify dan menghampiri dokter . teman-teman Rio mengikuti .

Dokter melepaskan masker yang digunakannya , juga sarung tangannya . lalu menghela nafas .

“Alhamdulillah , operasinya berjalan dengan lancar .” semua menghela nafas lega . dan sama-sama beucap sykur . terlebih lagi dengan Rio . ia sangat bersyukur karena Tuhan mengabulkan doanya , oh , thanks God .
***
Senyum terus menghiasi wajah gadis itu . meski rasa nyeri akibat operasi kemarin belum hilang , namun nyeri yang tak seberapa itu tergantikan oleh perhatian pemuda hitam manis yang tiada hentinya itu . dari ketika ia sadar tadi pagi , hingga sekarang , pemuda itu terus berada di sampingnya . menemaninya .

“kenapa sih daritadi senyum-senyum mulu ?!”

“hehe ,, seneng !”

“seneng kenapa ?”

“soalnya kaka perhatian banget .”

Pemuda itu ikut tersenyum . namun , bukan senyuman manisnya , melainkan senyum lirih . masih ada rasa penyesalan yang tak terhingga dan rasa bersalah yang merajalela di hatinya . ia merasa bodoh . lihat ! betapa baiknya gadis ini ! tapi , mengapa ia dulu membencinya ? mengapa ia dulu mengejudge bahwa gadis ini adalah seorang pembunuh ! ah , bodoh sekali kau Rio !

Gadis ini adalah gadis yang manis . gadis baik hati seperti seorang malaikat kecil . kenapa juga ia baru menyadarinya ? sepertinya ia perlu bersyukur pada Tuhan , karena Tuhan masih mengizinkan ia untuk melihat senyum tulus gadis ini .

Rio mengangkat tangannya dan menyentuh puncak kepala Ify , lalu ia mengacak pelan rambut Ify . masih dengan senyum lirih yang terpeta jelas diwajahnya .

Ify mengangkat alis melihat senyuman aneh Rio . ada yang janggal dengan senyuman itu . mengapa Rio tersenyum begitu ? apa jangan-jangan , sebetulnya Rio dipaksa untuk meminta maaf padanya ? atau Rio hanya berpura-pura menyadari semuanya di depan Ify ? tapi untuk alasan apa ? apa karena Rio kasihan padanya ? aaah …

“kok kaka senyumnya gitu sih ?! kaka terpaksa ngelakuin semua ini ? gara-gara kaka kasian sama aku , terus kaka…”

“ssst , kamu ngomong apa sih Fy ?! siapa yang terpaksa sih ?! terpaksa apaan coba !?”

“terpaksa minta maaf sama aku ?”

“ya enggalah ! jadi menurut kamu , aku Cuma kasian sama kamu ! jadi aku minta maaf sama kamu !?” Ify mengangguk .

“mendingan juga aku ngurusin hal yang lebih penting daripada sekedar berpura-pura jadi orang baik di depan kamu ! ya aku serius lah Fy ! ngapain juga sih pura-pura ! ga untungya kok buat aku !”
“terus kaka kenapa ?!”

“aku masih ngerasa bersalah Fy sama kamu !”

“ngerasa bersalah kenapa ? udahlah ka , ga usah dipikirin ! itukan udah lewat . yang penting sekarang , kaka ada di sini , nemenin aku .. aku udah bersyukur banget kok karena Tuhan udah ngabulin doa-doa aku ..”

“tapi tetep aja Fy , aku ngerasa kok aku ini bodoh banget ya ! bisa-bisanya ngejudge kamu kaya gitu !? padahal … kamu itu kaya malaikat Fy ! kamu itu baik banget .”

Ify tersenyum simpul mendengar ucapan Rio .

“malaikat ?? ya enggalah ! aku ini tetep manusia biasa .”

“tapi kenapa kamu bisa-bisanya maafin aku dengan gampangnya gitu !? padahal aku udah jahat banget sama kamu .”

“jawabannya …” Ify mendekakan wajahnya ke telinga Rio .

“karena aku sayang kaka !” bisiknya sambil tersenyum .

DEG ! hati Rio berdesir mendengar ucapan Ify . ia memang tau apa yang Ify rasakan untuknya . tapi baru kali ini , Ify mengatakannya langsung . namun , ucapan Ify itu , seperti meledeknya . membuat perasaan bersalah itu semakin menjalar di seluruh sudut hatinya . Rio menunduk .

“aku ga pantes disayagin sama kamu Fy ! ga pantes !” lirih Rio sambil menggeleng pelan .

“kata siapa ?! kaka adalah orang yang paling pantes buat aku sayangin ! kaka orang pertama yang punya posisi special di sini ..(Ify menyentuh dadanya) aku sayang kaka . sayang banget ! terserah sama apa yang kaka rasain buat aku ! aku ga peduli ! walaupun kaka masih benci sama aku . ini yang aku rasain .”

Rio menatap Ify dengan tatapan tak terbaca . terharu . ya , mungkin itulah yang ia rasakan sekarang . terharu akan ketulusan gadis ini . sekali lagi , ia benar-benar bodoh telah menyia-nyiakan gadis ini !

“aku juga sayang kamu Fy !”

Ify tersenyum mendengar ucapan Rio itu . inilah yang diharapkannya selama ini . ini semua benar-benar keajaiban . ia benar-benar merasa bahagia sekarang ini . Tuhan memang Maha Adil . sungguh penantian dan pengorbanan yang tak sia-sia .

“makasih”

“makasih buat ?”

“buat semuanya Fy ! buat semua ketulusan kamu ! buat semua doa kamu selama ini … aku bersyukur banget karena Tuhan udah buka mata hati aku !”

Ify kembali tersenyum .

“aku juga mau bilang makasih sama kaka .”

“buat ?”

“buat perasaan yang udah kaka kasih ke aku . aku harap , itu bukan sekedar ucapan .”

“bukan ! itu bukan cuman ucapan ! itu janji ! aku janji aku  bakal terus sayang sama kamu ! aku janji aku ga akan ngulangin lagi kebodohan aku yang kemarin ! aku janji kali ini ga bakalan lagi aku nyianyiain kamu !”

“makasih buat janjinya ! aku pegang janji kaka ! kalo kaka langgar , hukumannya apa ya ?”

“apa aja terserah kamu ! kalo kamu mau bunuh aku , bunuh aja sekalian !”

“ya enggalah ! mendingan aku aja yang mati kalo kaka ngelanggar janji kaka ..”

“ga gitu juga Fy !”

“hehe , bercanda ka !”
***
Rio mengajak Ify ke taman belakang rumah sakit . Ify yang memang masih belum diizinkan untuk ke mana-mana , jadi hanya diajak ke taman rumah sakit . mata Ify ditutup dengan selayer . kayanya rio mau bikin kejutan nih !

“jangan dibuka sebelun ada aba-aba dari aku !”

“iya”

“sipsipsip !”

Rio melangkah mundur . sekitar 1 meter dari Ify , Rio berhenti melangkah .

“hitungan ketiga , buka ya Fy !” seru Rio . Ify mengangguk .

“satu… dua… tiga…” Ify membuka penutup matanya secara perlahan . ia mengerjap-erjapkan matanya . dan tiba-tiba saja ,, turun berbagai balon , yang membentuk tulisan ‘maaf & love you’ . ia seperti dihujani oleh balon .

Ify menengadahkan kepala ke atas . ia tersenyum senang melihatnya . lalu berbalik ke belakang . ia menemukan Rio sedang memegang beberapa balon dengan warna yang berbeda-beda . dibalon itu dituliskan satu huruf yang jika dirangkai akan membentuk sebuah kalimat ‘Mario©Alyssa’ . Ify berjalan mendekati Rio.

“ka , ini kaka yang bikin ??” Tanya Ify .

“special buat kamu !”

“makasih banget ka !”

“kamu mau terima balon-balon ini ??” Rio menyodorkan balon-balon ituu ke Ify .

“engga semuanya !”

“kenapa ?”

“kebanyakan itu ka ! aku mau ambil yang R sama I aja !” Ify mengambil dua balon yang masing-masing bertuliskan huruf ‘R dan I’.

“kok Cuma R sama I doang ?” Tanya Rio heran .

“R sama dengan Rio . I sama dengan Ify . eh , sama lovenya deh .” Ify mengambil balon yang ada lambang lovenya.

“nih liat ! R©I . kerenkan ???! daripada banyak-banyak gitu ! susah bawanya …”

“haha , lucu ! yaudah . bawa sana . yang ini aku bagiin aja ke anak-anak kecil ..”

“ya , terserahlah .”

“mulai sekarang , kamu milik aku ! Ify , Alyssa ,, milik aku , Mario Stevano ! ga ada yang boleh ngambil Alyssa dari Mario ! Alyssa Cuma milik Mario !” tegas Rio .

“haha ,, iya deh . Alyssa Cuma milik Mario !” ulang Ify .

Rio mengacak pelan puncak kepala Ify .

“oke deh !”

“cieeeeeeeeeeee …”

Rio dan Ify menoleh kea rah suara . dilihatnya Alvin Shilla Iel Cakka dan Oik dengan memegang balon-balon yang tadi turun dari langit itu .

“Alyssa Cuma milik Mario !” Shilla meniru gaya Rio .

“haha , udah dibilang ! si Rio mah ga konsisten ! kemaren bilangnya benci ! sekarang , bilangnya Alyssa Cuma milik Mario !” ledek Iel .

“khilaf gue Yel !”

“alah ! alesan aja lo ! emang udah dari sononya lo cinta sama Ify juga ! masih aja ga mau ngakuin !” Alvin ikut-ikutan .

“makanya ka ! kalo bilang benci itu ya jangan kelewatan gitu ! jadikan lo ga mau kehilangan Ify !” tambah Shilla .

“iya iya !”

“udah ngapa . jangan diledekin terus ka Rionya . kasian tau … mukanya yang manis kan jadi melas gitu tuh !” cnda Ify .

Rio mendelik .

“piss ka !” Ify nyengir .

“jangan lupa peje ya kawan !” ucap Cakka sambil menaikturunkan alisnya .

“alah ! peje aja lo , semangat !”

“yaiyalah ! berartikan kita makan gratis !”

“anjrit ! maunya yag geratisan ! ga modal lo sumpah !” kata Iel .

“suka suka gue ! sirik aja sih lo Yel !”

“huu” Iel memukul kepala Cakka dengan balon yang dipegangnya . Cakka membalas dengan memeletkan lidah .
***
Semua sudah kembali beraktifitas seperti biasa . Ify juga sudah masuk sekolah dan sudah dinyatakan 100% sembuh . tak ada yang berubah . hanya saja , sekarang Rio dan Ify benar-benar resmi menjadi sepasang kekasih yang berhasil menjadi trend topic di Global Bintang . pada ga nyangka aja gitu , Rio sama Ify bisa jadian beneran .

Cakka sama Oik masih tetep sering berantem dan adu bacot kalo egga ngomongnya samaan . pasti kalo ngomongnya udah barengan , bakal jadi ribut deh tuh mereka berdua .

Alvin sama Shilla ga ada bedaya juga sih . tetep deket , tetep mesra . malah MAKIN mesra .

Gabriel ? ya gitu juga . sendirian aja .

Hari ini , kelas X-1 kedatangan seorang murid baru . siapa murid barunya ? kita liat aja yuk !

“pagi anak-anak !” seru bu Winda . membuat kelas yang tadinya gadih menjadi sunyi bak kuburan .

“pagi bu” koor anak-anak X-1 .

“hari ini , kalian semua kedatangan teman baru . silahkan masuk !”

Masuklah seorang gadis cantik berambut panjang , dan berkulit putih . ia tersenyum ramah pada semua anak-anak X-1 .

“silahkan perkenalkan diri kamu !”

“saya Nadya Almira Putri. Kalian bisa panggil saya Nadya. pindahan dari Jogjakarta.”

“baik Nadya , silahkan kamu duduk di bangku yang kosong itu !” bu Winda menunjuk sebuah bangku yang tidak ditempati oleh siapa-siapa .

Nadya –si murid baru itu- mengangguk pelan . dan berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh bu Winda tadi .

Dan pelajaranpun segera dimulai .
***
“caelah ,, sepupu gue pindah juga ke sini !!” seru Cakka heboh saat melihat Nadya masuk ke kantin .

“hehe , iya nih kak ! abis dipaksa sama mama ..” jawab Nadya .

“ooh , jadi Nadya itu sepupunya ka Cakka toh !” ceplos Shilla .

“yoa . cantikkan ? iyalah . siapa dulu sepupunya ..”

“ga nyambung kak !” seru Ify .

“alah , nyambung-nyambunginlah !”

“au ah ! males ngurusin orang aneh macem lo !” Ify mencibir .

“ka Cakkakan emang dari dulu juga aneh !” ceplos Oik .

“apa lo !? diem aja deh lo !!” sewot Cakka .

“yee , suka-suka aku lah ! mulut mulut aku !” Oik memeletkan lidahnya .

“tapi objeknya gue ! jadi dilarang keras , lo ikut-ikutan !”

“yaelah , lebay banget sih ka !”

“bodo !”

“udah deh ga usah mulai ! mendingan sekarang kita makan ! gue udah laper banget tau !” Iel menghentikan perdabatan yang tak jelas itu .
***

Rio, Ify, Alvin, Shilla, Cakka, Oik, dan Iel berkumpul di depan gerbang. Mereka sedang merencanakan sesuatu.

“nonton yuk !” ajak Alvin .

“nonton aja sono sama Shilla !” ceplos Iel.

“yeee  , maksud gue kita nontonnya bareng-bareng !” Alvin memperjelas.

“kaga ah ! bisa jadi lalet yang didiemin gue ! bengong ngeliatin elo semua pacaran !” tolak Iel.

“yah, Yel  ! gitu amat sih lo !!” Alvin kecewa.

“ya abis elo semua jahat amat kaga mikirin nasib gue !”

“eh Nad !” panggil Cakka saat kebetulan Nadya lewat .

Nadya berhenti dan menghampiri Cakka . sebelumnya ia menyebarkan senyum ke semua yang ada di sana .

“ada apa ka ?” Tanya Nadya .

“mau pulang Nad ?” Tanya Cakka .

“iya”

“mendingan lo ikut kita nonton yuk !” ajak Cakka .

“hah ?! engga deh . ntar gue ganggu lagi !”

“engga kok Nad ! lo ikut jita aja dh ! sekalian nemenin Iel noh ! kasia dia ga ada pasangan !” pinta Alvin .

Nadya nampak berfikir .

“ayolah Nad !” bujuk Cakka .

“yaudah deh …” jawab Nadya akhirnya .

“yeah ! ayo yuk !!”

Saat mereka akan segera beranjak dari sana, sebuah suara menghentikan mereka.

“tunggu bentar !” cegahnya.

Semua langsung menoleh pada suara itu.

“Debo ? kenapa ???” Ify mengerutkan keningnya.

“gue mau pamit sama kalian semua.”

“pamit ? emang lo mau ke mana ?” Tanya Shilla.

“gue mau balik lagi ke Bandung.”

“loh kenapa ?” Tanya Ify.

Debo tersenyum simpul.

“engga apa-apa. Kayanya Jakarta emang bukan dunia gue..”

“kapan elo balik??” Tanya Shilla.

“entar sore.”

“yaah De. Kenapa lo balik sih ??! padahal baru aja kita ketemu !”

Debo kembali tersenyum.

“nyokap gue mau ngelanjutin usahanya di sana. Ya, gue males tinggal sendiri di kota kejam ini. Jadinya gue mau ikutan nyokap gue aja deh pindah ke sana.”

“yaudah deh. Lo hati-hati aja yaa..”

“gue minta maaf ya Fy sama lo, lo juga ka Rio. Sama kalian semua deh kalo gue punya salah. Apa lagi elo ka. Gue udah sering banget bikin elo emosi.” Ucap Debo pada Rio.

Rio tersenyum.
“malah harusnya gue bilang makasih sama lo! Karena lo juga, gue bisa nyadar apa yang gue rasain. Thanks ya sob.”

Debo tersenyum dan mengangguk.

“yaudah, gue balik yaa!? Jangan lupa sama gue Fy!”

“pasti!”

Debo kembali tersenyum. Dan melangkahkan kakinya pergi. Sedangkan mereka berdelapan malah jadi diem di sana.

“wey! Jadi ga ?!” seru Iel.

“eh, iya. Jadi kok!” jawab Ify.

“yaudah ayo!”
***
Skip (males nyeritain pas lagi nontonnya, bingung mau nyeritain apanya)

Selesai nonton, Shilla sama Oik terus-terusan ngedumel. Kenapa? Karena tadi mereka nonton film horror. Shilla sama Oik emang takut sama hal-hal begituanpun akhirnya mencak-mencak.

Ditambah lagi, saat sedang menonton, berkali-kali Oik memeluk bahu Cakka karena ketakutan. Kan Cakkanya jadi geer!

“nyebelin banget sih !? kenapa musti nonton film horror coba ?! kan gue takut!” omel Shilla.

“Rio yang minta Shil!” kata Alvin.

“gausah diikutin! Ga bener banget lo ka! Gimana kalo ntar malem gue ga bisa tidur!!”

“ya, itu mah urusan elo!” ceplos Rio.

Pletak! Tas Shilla mendarat di kepala Rio.

“sakiit woy!” Rio mengelus-elus kepalanya.

“elo rese banget sih ka!” SHilla manyun.

“tau nih ka Rio! Aku kan jadi berkali-kali meluk Ka Cakka. Ntar dia kegeeran lagi!” Oik ikut-ikutan.

“lah, inikan kesepakatan kita berempat!? Kenapa jadi gue doang yang kena sih ?!” Rio mendelik ke rah ketiga temanya itu.

“kan elo yang ngusulin Rio… kita mah iya iya aja!” jawab mereka bertiga kompakan.

“yaa, tetep aja kesepakatan bersama. Mereka aja kali yang emang nyari kesempatan dalam kesempitan!” ucap Rio enteng.

“sialan!” Alvin mendaratkan jitakannya di kepala Rio.

“et dah! Ga cewenya ga cowonya, sama aja!! Sakit tau kepala gue!” Rio kembali mengelu-elus kepalanya.

“emang elo rese sih Yo!”

Rio mendengus sebal.

“yaudahlah. Bawa enjoy aja! Filmnya juga tadi asik kok!” Ify buka suara.

“asik?!! Elo bilang itu asik! Ampun deh Fy!! Itu tadi serem banget tau ga sih!!” sewot Shilla.

Ify terkekeh kecil.

“alah lo Ik, seneng aja bisa meluk gue!!” ledek Cakka.

“engga!”

“alah boong! Buktinya daritadi elo bilang kelepasan, tetep aja keulang-ulang terus!”

“ihh, engga juga! Biasa aja ! malah bĂȘte banget tau ga!”

“ngeles mulu lo! Bilang aja seneng!”

“ih, apaan sih ka! Orang aku ga sengaja juga!”

“ga sengaja apa niat!??” Cakka semakin gencar menggoda Oik.

“au ah!”

“ngambek!”

“bodo!” Oik memanyunkan bibirnya.

“ih.. manyun!”

“bodo!”

“tambah jelek!”

“bodo!”

“jelek!”

“bodo!”

“Yaudah terserah lo!”

“bodo!”

“yaudah pulang sendiri!!!”

“bodo!”

“yaudah! Jalan kaki aja sono sampe rumah! Janga minta gue anterin!”

“eh, hah ?! apa ?! jalan kaki ?! ih jahat banget sih ?!” Oik terkejut menengar ucapan Cakka.

“bodo!” gantian Cakka yang ngambek.

“ka, dari sini ke rumahku kan jauh!”

“bodo!”

“ka, jangan gitu dong!”

“bodo!”

“ka, masa aku jalan kaki sih ?!”

“bodo!”

“ah, ka Cakka mah! Aku kan cewe! Masa tega sih biarin cewe pulang sendirian gini!? Mana udah mau maghrib lagi!” Oik melihat jam tangannya.

“bodo!”

“ka Cakka!” Oik menggoyang-goyangkan tubuh Cakka.

“bodo!”

“yaudah ah! Terserah!”

“bodo!”

“kalo sampe aku diculik, terus diperkosa, terus dibunuh, terus dimutilasi, terus dibuang ke kali, terus ga ditemuin, terus ga dikuburin, aku hantuin kamu biar ga bisa tidur! Bakalan aku takut-takutin terus kaya gini ‘ka Cakka,, aku hantuin terus kamu… kenapa kamu ga mau ngaterin aku pulang?!’ gitu!” Oik meniru suara-suara hantu gitu. Membuat yang lainnya terkiki geli melihat tingkah Oik.

“bodo! Emang gue takut!”

“ihhh!”

“udah… udah… Cakka pasti nganterin pulang kok Ik! Diakan suka sama lo!” ceplos Alvin.

“hah ?! enak aja lo! Fitnah banget itu! Ihh, gue ga suka ya sama cewe kaya dia!!”

“awas Kka, ntar kaya Rio loh! Kualat!” Iel memperingati.

“ga usah bawa-bawa nama gue bisa ga sih??!” Rio mendengus sebal.

“ya, elo itu bagaikan pelajaran yang harus dijadiin contoh. Jangan sampe ada yang kaya elo lagi. Udah bilang benci, eh ujung-ujungnya tetep aja sayang!”

“errr, tau ah!” Rio jadi keki sendiri.

Iel tertawa geli.

“ngapain gue suka sama dia! Kerajinan banget ! kaya ga ada cewe lain aja kali ya?!”

“halah, boong!” goda Alvin.
“ah tau ah!” Cakka melangkahkan kaki meninggalkan teman-temannya.

“yah yah ngambek dia! Haha..” mereka semua mengikuti Cakka dan akhirnya pergi makan sore menjelang maghrib.
***
Cakka benar-benar ga nganterin Oik pulang. Mana hujan deras lagi! Bener-bener brengsek nih si Cakka! Pikirnya. Untungnya saja, sopirnya belom pulang dan bisa menjemputnya ke mall itu.

“bener-bener nyebelin tuh si Ka Cakka! Aku beneran ditinggalin!” gumam Oik gondok.

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya sopir Oikpun tiba. Dan ia pulang bersama sopirnya.

Di tengah jalan, Oik melihat secara samar-samar ada seorang laik-laki yag sedang mendorong motor ninja hitamnya. Ia sih meyakini bahwa itu adalah Cakka. Akhirnya untuk lebih membuktikan kebenarannya, Oik membuka kaca jendela.

“ka Cakka!” teriak Oik. Cakka menoleh.

“hahaha,, kenapa mas ?! motornya mogok yaa ?!! makanya jangan suka ninggalin aku! Kena deh… hahaha…” Oik tertawa puas.

“tau ah! Puas lo!” Cakka gondok.

“puas! Puas banget!! Haha”

“awas lo besok! Tunggu pembalasan gue!” teriak Cakka karena mobil Oik semakin menjauh.

Di dalam mobil, Oik sebenarnya ga tega juga sih ngeliat Cakka jalan ditengah hujan gitu. Bisa sakit dia. Tapi demi memepertahankan gengsi, Oik tidak menawarkan tumpangan pada Cakka. Lagian, gimana sama motor Cakka, kalo Cakka ikut dengannya.

Ah, tapi tidak! Ia senang melihat Cakka menderita seperti itu! Siapa suruh tadi dia ditinggalin! Akhirnya kena karmanya kan?! Oik kembali tertawa dalam hati.
***
Keesokan harinya di sekolah,

Rio, Cakka, Alvin, dan Iel, sedang bermain basket di lapangan. Sedangkan Ify, Shilla, Oik, dan Nadya (nb: sejak kemaren , mereka jadi deket) menonton dari pinggir lapangan.

Cakka yang sedang memegang bola, dan akan segera memasukan ke dalam ring, melihat Oik di pinggir lapangan. Setan-setan di kepalanya berseru senang. Cakka tersnyum miring. Di lempar bola ke arah Oik. Dan…

BRUUUK

“OIIIK !!” seru teman-temannya di pinggir lapangan.

Mereka langsung menahan tubuh Oik agar tidak jatuh ke bawah. Rio, Alvin, Iel, da Cakka langsung menghampiri mereka berempat.

“gila lo Kka! Lempar ga kira-kira ! kena anak orangkan lo ! kalo sampe kenapa-napa gimana coba?!” kata Alvin.

“ya , tinggal minta maaf aja, bilang kalo gue ga sengaja!” ucap Cakka enteng.

Mereka semua mendengus sambil memutar bola mata mereka.

“yaudah ayo bawa ke UKS !” suruh Shilla.

Bersambung……

Author: Amel^^
Facebook: Amelia Astri Riskaputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar