Senin, 09 Januari 2012

The Power Of Love *Part 1* (Repost)

Hello bloggerr!!!:D sambil nunggu aku ada ide buat lanjutin for you & in heart. aku mau repost cerbung dulu yaaa:D hehe. Lumayan buat inspirasi lah. Cek it outtt

*Part 1*

Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti

Itulah dua bait lagu yang dinyanyikan Rio ketika ia mengenang mantan kekasihnya yang bernama Zahra sambil memainkan gitar kesayangan hadiah ulang tahun dari Zahra untuknya. Ya, Rio memang sangat mencintai mantannya yang lama meninggalkannya. Zahra meninggal dunia 4 bulan yang lalu karena kelalaiannya. 


Flashback
"Kamu kenapa sih?! belakangan ini kamu selalu curiga sama aku! Dikit2 nuduh aku! kamu kenapa sih?!" omel Zahra dalam mobil Rio 

"Gerak-gerik kamu belakangan ini bener2 mencurigakan!!" ketus Rio 

"Gerak-gerik yang mana Rio? aku ga ngerasa, kalau aku ngehianatin kamu"

Ketika pertengkaran itu terjadi , Rio yang sedang menyetir mobilnya menjadi tak berkonsentrasi dengan jalan. Dan tiba2 dari arah berlawanan muncul sebuah mobil yang sedang jalan ugal-ugalan dan dengan speed yang cukup tinggi. Rio dan Zahra spontan kaget dan Rio banting stir ke arah kanan dan mobil tadi menabrak mobil Rio sebelah kiri.

"AAAAAAAAAAAAA!!!" teriak Rio dan Zahra bersamaan

Mereka pingsan.

Beberapa saat kemudian Rio sadar dan keluar dg sudah payah untuk melihat keadan Zahra dan membantu sang kekasih keluar dari dalam mobil Rio. Karena keadaan jalan yang sepi, tidak ada satu orang pun yg melintas selain mereka dan mobil yg ugal2an tadi, Rio pun berusaha sekuat tenaga untuk membawa Zahra ke rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit.

"Suster!!! Suster tolong sus!!" teriak Rio panic

Suster yg berada di sekitar menolong Zahra. Ketika perjalanan menuju ruang UGD(??) Zahra sadar dan berkata.

"Rio, ma...aafin...a...a..ku...a..ku...ga..pernah ber..maksud...bu..aa...at...nge...hia...natin...ka...mu..." ucap Zahra dengan susah payah

"Udah Ra, kamu gak usah banyak ngomong dulu, yang penting kamu selamat"

"g, Yo! a...aa...ku...u....udah...gaa..ku...uuat....maaa..ka..hhhh...siih....sela...maaa....hh....i....nii....kamu.....hhh...ka..mu….uuu…dah…jaa…di…yang…ter…hhh..ba…ik…bu…at…hhh…a…ku….aaa….kuu….hhh….sa…yang…kaa…kaamu…..Rio….aku…hh…cin…ta…kaa..hh…mu…." Zahra menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya sambil menggenggam tangan Rio dan sedikit mengeluarkan air mata

"Ra, Zahra, bangun Ra!! Zahra , jangan tinggalin aku!! Aku cinta kamu!! Zahra bangun!!" teriak Rio histeris tanpa memperduikan orang2 di sekitar sana

Akhirnya sampai di ruang UGD. Rio dilarang masuk oleh suster. Ia duduk di ruang tunggu untuk menunggu kepastian keadaan Zahra
Tak lama kemudian, dokter keluar ....

"Bagaimana dok?" Tanya Rio yg masih sangat panic .

Dokter menggeleng "Kami dsudah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya. Tapi Tuhan berkehendak lain." dokter pun pergi meninggalkan Rio yang sangat terpukul dengan kepergiaan Zahra. Ia masuk ke dalam ruangan dan ia telah melihat Zahra terbujur kaku tak bernyawa dan tubuh yang di selimuti dg kain putih.

“Zahra, kamu jangan tinggalin aku! Aku sayang kamu! Jangan tinggalin aku! Maafin aku, karna aku udah sempet curiga sama kamu" teriak Rio sambil menggoyangkan tubuh kekasihnya. Mencoba membangunkan Zahra dan berharap kekasihnya itu bagun dan menjawab ucapannya

Tak lama kemudian , Alvin , Cakka , dan Gabriel masuk ke ruang UGD . Mereka mendapati Rio sedang memeluk jasad kekasihnya tanpa memperdulikan keadaannya yg sepertinya cukup parah (maksudnya luka yg ada di badannya .)

"sabar ya Yo, kita turut berduka cita" ucap ketiganya prihatin

Flashback End

TOKTOKTOK

"Yo, gue boleh masuk?" Tanya Alvin lembut

"ya, masuk aja! gak dikunci" jawab Rio sekenannya

Alvin membuka pintu dan melihat Rio sedang memegang gitar kesayangannya itu dengan raut wajah yg sangat sedih dan kehilangan. Memang, sejak kejadian itu, Rio jadi sering diem, merenung, dan menyendiri sambil memegang gitarnya itu.. Ia memang belum bisa melupakan Zahra

"Yo, main basket yuk!" ajak Alvin. Rio menggeleng lemas

"udahlah Yo, lo ga usah terus2an ngerasa bersalah gini! kalo lo terus2an sedih, Zahra ga akan tenang di sana! lo harus bisa relain dan lepasin dia pergi dengan tenang"

"ya, Vin. gue tau. tapi kalo aja waktu itu gue ga curiga dan ga bikin kita berantem, mungkin dia masih nemenin gue di sini Vin. gue nyesel banget!" lirih Rio .

"Yo, penyesalan itu, ga bakalan bikin Zahra balik lagi. sekarang lo harus mulai hidup lo dengan semangat lagi! Ayo dong Yo! Mana Rio yang gue kenal. Rio yang ceria, yang bisa bikin cewe klepek2?!"

Rio tersenyum tipis

"Mana Rio si kapten basket yg cool n keren itu! Ayolah Yo! come on!"

Perlahan Rio mulai tersenyum dan dg tatapan berharap dari Alvin, Riopun mulai tersenyum manis dan lepas ala Mario.

"Ah, lo bisa aja Vin. Thanks ya, lo udah nyadarin gue!" kata Rio yang perlahan sudah bisa melupakan ayo rasa sedihnya

"yoi bro! Ayo kita ke lapangan! Iel ma Cakka udah nungguin kita di sana!"

"sip! ayo!"

Di Lapangan basket

"sori lama! tadi si Rio perlu dibujuk dulu nih baru mau ikut!" ucap Alvin

"kaya anak kecil aja sih lo Yo! dibujuk dulu baru mau" kata Cakka

"sori bro, tadi gue abis ngehyatin lagu"

"wezz, Rio bilang bro! udah lama tuh gue ga denger kata2 itu dari mulut lo!" ucap Iel. Rio tertawa kecil

"yaudah yuk! Mulai aja main basketnya! udah lama nih gue ga main basket!" lanjut Rio semangat sambil merebut dan mendrible bola yang tadi dipegang Cakka .

Alvin, Cakka, dan Iel saling berpandangan dan tersenyum senang. Merekapun bermain basket dengan ceria.

-------------------------------

Tak terasa, hari semakin sore. Matahari yg tadi menghangatkan tubuh mereka kini telah bersembunyi . Senja pun tiba. Rio dkk kembali pulang ke rumah masing2 . mereka memang tinggal di satu kompleks perumahan yg sama

"Besok jangan lupa OSIS ngumpul! dateng pagi2! jangan ngaret!" Rio mengingatkan

"Siip pak ketos! hehe" kata Iel sambil memberi hormat pada Rio

"okeh, bye!" teriak Rio yang sudah mulai berjalan menjauh

Ketika Rio mulai tak terlihat

"yaudah, gue juga balik yaa" kata Alvin dan mulai melangkah tapi dipanggil Iel dan Alvin langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang

"apa Yel?" Tanya Alvin dengan wajah penasaran

"lo apain tuh si Rio?? Kok bisa jadi berubah gitu?" Tanya Iel memasang tampang curiga sekaligus jail

"eh, matanya biasa aja dong! lo pikir emang gue apain dia?! tadi gue cuman bilang ke dia, kalo dia  harus ngelanjutin hidupnya. yah, gue kasih dia tampang melas aja. ya, dia langsung senyum..." Jelas Alvin

"hah, ga mungkin! lo tau kan, kita udah beberapa kali bujuk dia tapi dia ga pernah luluh" Iel tak percaya dan meremehkan

Pasalnya, sudah beberapa kali mereka membujuk Rio, tapi tak pernah satu kalipun, ucapan mereka digubris oleh Rio. Tapi sekarang.......

"ih, lo tuh udah cape2gue jelasin malah ga percaya. whatever deh!" Alvin agak sewot

"em, iya deh iya. Tapi beneran?" Iel masih belum sepenuhnya percaya

"Apa untungnya gue boong sama lo coba?! lo juga Kka! ga percaya sama gue?!"

"em, gue.... Gueee...... per.....Eh..... Ga..... Eh... per... eh, ga tau deh! abis yang Iel bilang masuk akal. tapi yang lo bilang juga mungkin .” jawab Cakka dg tampang melas sambil garuk2 kepalanya yang ga gatel .

"ah, kalian ga BF! Bete deh!" Sewot Alvin sambil ngeloyor pergi

"yee, si Alvin mah ngambek! udah ah yuk!" Iel dan Cakkapun pergi

Keesokan harinya di sekolah

"Sudah mengerti kan yang tadi aku bilang?" Tanya Rio selaku ketua OSIS

"ya..." jawab semua serempak

"Baik, rapat kita tutup. Saya harap kalian bisa melaksanakan tugas kalian dengan baik dan benar. Makash"

Semua anggota OSIS bubar keluar ruangan OSIS. Tersisa CRAG

"em, Yo...." panggil Cakka ragu2

"ya"

"em" Cakka terlihat berfikir

"Kenapa Kka? kok bingung? tadi ada Yang ga ngerti?" Tanya Rio penasaran

"ga Yo, ga! ga jadi!!" kata Cakka ragu2 dan bingung

"aneh" Rio langsung mengambil gitarnya dan mulai memetiknya.
Ya, Rio memang selalu membawa gitar kesayangannya itu ke manapun ia pergi.

Saat aku tertawa di atas semua
Saat aku menangisi kesedihanku
Aku ingin engkau selalu ada
Aku ingin engkau aku kenang

Saat akan bernyanyi di bagian reff, ada seorang anggota OSIS masuk dan mengagetkan mereka. Rio langsung menghentikan permainan gitarnya

"adaapa Mi?" Tanya Rio

"i....itu....si...hhh....si....Zevana..... bikin ulah lagi!" kata Rahmi salah satu anggota OSIS dengan susah payah karna tadi lari2

"alah, tu nenek lampir ngapain lagi sih!!: Cakka sewot

"hh, pagi2 udah bikin masalah aja! yaudah, ayo kita liat!" Rio langsung meletakkan gitarnya dan menuju TKP

"em, kira2 tuh cewe ngapain lagi ya Yo?" Tanya Alvin santai tapi agak penasaran

"au, yah, yang pasti bikin ulah!" jawab Rio cuek

Di TKP

"Jadi yang mau ikutan pemilihan cewe tercantik dan cowo terganteng daftar aja yak di Angel! Semua bisa ikutan kok!" teriak Zevana dengan pengeras suara

"jangan lup.........." ucapan Zevana dipotong oleh Rio

"eeh eh, apa2an nih!?!?!?" Tanya Rio tegas

"Eh, ada Rio.... Gini Yo, aku mau ngadain lomba modeling gitu... ya, buat nyari siapa yang paling cantik dan ganteng...." kata Zevana tanpa dosa

"Udah, semuanya bubar!! dan elo (nunjuk Zevana) ga usah bikin ulah pagi2 gini! lo sekali  lagi lo bikin ulah lagi, gue ga akan segan2 bikin lo di skors! ngert lo?!?" omel Rio dan langsung pergi, diikuti semuanya

"issh" gerutu Zevana

Di Ruang OSIS

"gila ya tuh anak! ga ada kapok2nya sama sekali!" Rio masih emosi

"sabar Yo! namanya juga mak lampir!" kata Alvin santai

Waktu semakin berjalan. Sekarang sudah pukul 09.00.. Anak2 kelas X yg di jadwalkan masuk pada pukul 09.30 untuk mengikuti MOS, mulai berdatagan .. Salah satu siswi kelas X yg sudah dikatakan lulus test dan masuk ke SMA GLOBAL BINTANG, berjalan mengelilingi sekolah barunya karna ia datang terlalu pagi dan bingung harus ngapain... Saat ia melewati ruang OSIS, ia mendengar alunan suara merdu yang diiringi petikan gitar yg syahdu membuatnya berhenti dan mencoba mendengrkan sang penyanyi, bernyanyi dg indah lebih seksama, menempelkan daun telinganya ke pintu ruangan

Selama aku masih bisa bernafas
Masih sanggu berjalan
Ku kan slalu memujamu

Meski ku tak tau lagi
Engau ada di mana
Dengarkan aku ku merindukanmu…

"Gila, keren banget  suaraya! Wah, siapa yaa kira2 yg bisa nyanyi segitu kerennya" gumamnya terkagum-kagum. Ia berusaha mengintip, tapi gagal. Karna ruang OSIS yg sangat tertutup .. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi, karna suara merdu tadi telah berhenti. Namun tetap saja dalam langkahnya ia bertanya-tanya, siapa dia??

"Anak2, boleh berkumpul di lapangan sebentar??" terdengar suara Bu Ira selaku kepala sekolah SMA GLOBAL BINTANG dari podium di depan lapangan

Seluruh siswa kelas X langsung berkumpul di lapangan. 5 menit Mengatur barisan, semua siswa sudah siap mendengarkan aba2 dari sang kepsek

"pertama-tama saya ucapkan selamat datang di SMA GLOBAL BINTANG. Perkenalkan nama saya IRA MAYA SOPHA. kalian bisa panggil saya bu Ira. Saya kebetlan menjabat sbgai kepala sekolah di sini .. Baik, itu saja yang saya sampaikan. Untuk keperluan MOS, silahkan untuk Rio selaku ketua OSIS memberikan penjelasan. Terima kasih"

Di barisan kelas X

"aduh, gue kebelet nih.. ke toilet yuk" ajak seseorng kepada temannya .. temannya mengangguk...

Beberapa menit kemudian
Lapangan sudah sepi ... Akhirnya, si kedua murid tadi mencari ruangan MOS mereka..

"Aduh, gue di kelas mana ya? ah, kenapa ga dipanggil satu2 aja sih? kaya gini kan ribet! mana kelasnya banyak bgt lagi!" gerutu salah satu dari kedua tsb. (maaf ya kalo bahasa ribet)

"sabar napa Fy! ayo kita cari bareng2! semoga aja kita sekelas lagi ya Fy!?" ucap temannya

"iya iya ... lo mah, emang dari dulu teralu sabar Vi! ga baek tau terlalu sabar juga!"

"yee, malah justru orang sabar itu, berarti jauh dari setan"

"maksud lo apa tuh?!"

"piss Fy" ucap temannya sambil nyengir

Mereka kembali sibuk pada sederatan papan nama yg ada di hadapan mereka sekarang. Untung saja tadi mereka ke toilet dulu, jadi ga desek2an nyari ruangannya

"Alyssa .. Alyssa ... Alyssa Safitri ... Alyssa SAUFIKA!!" akhirnya salah satu dari kedua anak ini -langsung sebut Ify aja deh, susah juga kalo belibet begitu- menemukan namanya di ruangan princess

"yeah, gue di siini! padahal, gue maunya di Doraemon! lo di mana Vi?" Tanya ify pada temannya -yang bernama Sivia-

"ntar, gue lagi nyari nihh! Silvia .. Sivia Azizah! nah, kita sekelas Fy!"

"yeeey! ay!! gue duduk sama lo yaa?"

"sip"

Di kelas Princess

"adek2 semuanya, tenang dulu yaa! saya mau memperkenalkan diri dulu!" ucap salah satu anak OSIS yg bertugas mengawas kelas Princess

Anak2 kelas princesspun diem semua...

"Oke, saya Alvin Jonathan, kalian bisa panggil saya Alvin. dan ini Zevana Arga, panggil aja Zeva atau Zeze... tapi di sekolah ini di wajibkan memanggil kaka kelas dengan sebutkan kaka" jelas Alvin

ada pertanyaan?" tanya Alvin

Tak ada yg mengacungkan tangan ataupun bersuara

"okeh, berarti bisa kita mulai yaa?" Alvin dan Zevana bergantian menjelakan apa saja yg harus dibawa ataupun dilakukan...

TEEET TEEET TEEET (skip) -anggep aja bel-

Bel pulang berbunyi ,, anak2 berhamburan keluar kelas …

Di gerbang sekolah

"lo naik apa Fy?" Tanya Via

"gue jalan kaki sampe depan, ntar naik bis..... Lo?"

"sama. yaudah yuk bareng"

Merekapun jalan ke depan gang (ceritanya sekolahnya tuh di dalam gang gitu tapi gang perumahan, ngerti ga sih?? alah ga usah dibahas) sambil berbincang-bincang. sesekali mereka bersenda gurau. Saat mereka sedang tertawa-tawa lepas, tiba2 seseorang yg mengendarai cagiva hitam yg melaju dgn kecepatan yang lumayan tinggi dan nyaris saja menabrak Sivia 

"AAAAA" teriak Sivia

"wah, Sivia!!" teriak Ify kaget melihat Sivia dan langsung menghmpiri Sivia yang sedang meringis kesakitan karena tangan dan kakinya berdarah

"waduh , lo gpp Vi?" tanya Ify khawatir

"gpp gimana?! liat nih, tangan sama kaki gue. BERDARAH!" kata Svia masih meringis kesakitan

Ify yang kesal langsung menghampiri sang pengendara yg sedang melepas helm full facenya. Sesaat pesonannya membuat Ify terhipnotis, namun dgn cepat Ify menepis pikiran aneh itu dan langsung membentaknya

"Heh, liat tuh! gara2 ulah lo, temen gue jadi kaya gitu! tanggung jawab!" omel Ify

"iya iya, maaf"

Si pengendara -yang masih saya rahasiakan identitasnya- turun dari motornya dan menghampiri Sivia

"sori" ucapnya cuek sambil mengulurkan tangannya

Keitika Sivia mendongakan kepalanya ke atas, ia langsng terkaget-kaget. Kaget melihat 'tersangka' yg telah menjulurkan tangan untuk membantunya berdiri. Hatinya berdesir, jantungnya berdetak sangat kencang. DAGDIGDUG. Matanya tak berkedip sama sekali. Tuhan, ganteng banget makhluk ciptaaan-Mu yang satu ini... Rasa sakit yang ia rasakan di tangan dan kakinya seketika hilang begitu saja bersama angin yg telah menyebarkan pesona 'tersangka' itu. Ia benar2 terperangah dengan 'tersangka' ini. Waktu seakan berhenti.

Sang pengendara yg bingung, langsung berkata 

"hey, lo kenapa? kesambet ya?" Tanyanya cuek, tapi Sivia tetap diam tak menggubris. Ify juga heran melihat sahabatnya itu

"Vi , lo kenapa Vi ?" Tanya Ify heran sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Via. tapi Sivia tetap tak bereaksi. Ia tetap tak bereaksi&mematung. Sekali lagi Ify mencoba melambai-lambaikan tangannya ke depan wajah Via, tapi nihil .... Tetap saja Sivia tak menggubrisnya...

"Tuhka , gara2 lo temen gue jadi kaya gini!! TANGGUNG JAWAB!" omel Ify (lagi)

"Hey, gue ga sengaja! lagian gue hampir nyerempet dia bukan ngejampi2 dia yaa?! Mungkin dia terpesona kali sama gue!" kata si pengendara santai

Mendengar si pengendara berkata seperti itu, Sivia tersadar dari lamunannya .

"hah?! eeh aduh ... eee.... maaf" kata Sivia gugup + malu

"Kok lo yang minta maaf sih Vi?!  kan harusnya cowo jelek ini yang minta maaf sama lo!" kata ify sewot sambil menujuknya lelaki tersebut

"hah... eeh.... eee.... iya... yaudah .... gapapalah.... gue gpp kok! gue sehat kok! hehe..." Sivia membela lelaki tsb sambil mencoba bangun

"yaudah, lo gpp kan?? gue mau pulang, buru2! eh sekali lagi sori!" kata lelaki itu dgn cueknya

Saat lelaki itu bebalik badan hendak menuju motornya, ify menahannya

"heh, enak aja lo! lo mau lepas tanggung jawab!? Nih, lo ga liat apa kalo tangan dan kakinya berdarah? pokoknya lo harus anterin dia sampe rumah!"” omel Ify (lagi)yang sudah sgt emosi

"Apa ?!?!?!?!"

>> BERSAMBUNG <<
Kritik dan saaraaaan yaaa:D

Author: Amelia Astri Riskaputri^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar