Kamis, 23 Februari 2012

OMAIGAT! Gantengnya Ketua Osis Gue "Part 1-C"

***
      Hari terasa lebih panas dari biasanya. Namun begitu, tidak ada toleran bagi anak baru. Ify beserta teman-temannya yang lainnya  tampak sedang baris di tengah lapangan. Agenda MOS kali ini adalah perkenalan para senior, lebih tepatnya anak-anak OSIS. Satu-persatu mereka memperkenalkan namanya masing-masing. Hanya nama dan jabatan OSIS saja karena data-data yang lain adalah tugas dari murid baru untuk mencari tahu sendiri, tidak hanya itu mereka juga harus meminta tanda tangan.

      "Ya ampun! Mereka benar-benar cakep. Wih! Apalagi si Emir! Sumpah, gue cinta banget sama dia!" kata Shilla, adik Eldwin. Huh! Gak abang, gak adek, emang paling jago kalo ngeliat barang bening dikit, batin Ify.

      "Biasa aja sih Shilla! Gak usah segitunya juga!"

      "Lo gak tau sih! Di sini tuh emang si Emir yang paling cakep dan paling disukai. Terkenal juga sih. Gak ada deh yang bisa ngalahin dia. Kecuali si ketua OSIS itu, tapi seandainya gue harus milih pun, gue tetep milih Emir Oh, akan Emir cintakuuuu..." Shilla kembali menggila.

      Ify cuman bisa geleng-geleng kepala melihat kegilaan sahabatnya, lalu kembali memusatkan perhatian ke depan. Sekarang giliran si nona jutek. Hahaha! Ify masih belum bisa ngelupain kejadian di ruang sekretariat kemarin.

     "Saya Dea Christa Amanda. Ketua Sie Humas."

     Ify manyun, nama yang centil, batinnya.

     "Saya Emir Mahira Salim. Ketua Sie Olahraga."

     Lelaki pujaan Shilla maju dan memperkenalkan diri. Bisa diduga reaksi Shilla gimana. Agak lebay sih, seperti biasa. Pake tepuk tangan segala, lagi!

    Sekarang giliran Rio maju.

    Ify cengengesan memerhatikan sahabatnya itu. Sedangkan teman-teman ceweknya terlihat sangat histeris dan saling berbisik satu sama lain. Sayang Ify sudah tahu semua tentang Rio jadi dia tidak sehisteris mereka.

    "Saya Mario Stevano. Ketua Umum OSIS angkatan 2008-2009."

    Seketika Ify menoleh ke arah Rio hingga pandangan mereka bertemu. Rio tersenyum canggung.

    "Ketua OSIS?" tanya Ify pelan. "Apa gue gak salah denger?"

    Tiba-tiba pandangan Ify memburam, segalanya berubah menjadi gelap.

    "TOLOOONG!!! ADA YANG PINGSAN!!"

***

     Ruang UKS saat itu sedang sepi, hanya ada Shilla yang duduk di tepi ranjang dan Ify yang berbaring di sampingnya. Shilla memijit telapak kaki Ify.

     Ify membuka matanya perlahan. Kepalanya masih agak pusing tapi dia terjaga juga karna nyium bau minyak kayu putih yang dioleskan Shilla ke hidungnya.

     "Ify lo ydag sadar? Sukurlah, Fy... gue udah bingung banget harus gimana kalo lo gak sadar juga." Shilla tampak lega melihat Ify mulai tersadar.

     "Sori udah ngerepotin lo, gue tadi lupa sarapan" Ify memaksakan bicara dengan kondisinya yang sangat lemah. Tiba-tiba pintu UKS terbuka dan setengah berlari Rio muncul di balik pintu dengan napas ngos-ngosan.

      "Lo gak papa kan, Fy?" tanya Rio khawatir.

      "Eh... gak kok. Gue lemes aja"

      "Ify tadi gak sarapan, makanya dia pingsan" Shilla menimpali.

      "Kalo gitu tunggu bentar, gue ke kantin dulu beli sarapan buat lo" Rio hendak pergi namun Shilla buru-buru mencegahnya.

      "Biar gue aja, kebetulan gue juga laper" ucap Shilla dengan senyuman yang agak dibuat-buat. Setelah meminta Rio untuk menemani Ify, Shilla segera beranjak menuju Kantin.

      "Rio, tau nggak lo, sebelum pingsan tadi gue ngayal yang enggak-enggak tentang lo. Gue ngerasa lo bilang ke gue kalo lo adalah ketua OSIS. Gak mungkin banget kan, Yo?" Ify tertawa mengingat hayalannya tentang Rio, tapi, ngeliat reaksi Rio yang tidak seperti biasanya, Ify berhenti tertawa.

      "Kenapa sih lo? Diem mulu, sariawan ya......."
 
      Rio yang dari tadi menunduk kini menatap Ify.

      "Lo gak ngayal Fy, gue... gue emang ketua OSISnya"

      Mata Ify membulat, mulutnya terbuka, "Berarti selama ini lo boongin gue?"

     "Gue nggak maksud....."

     "Intinya lo boong, cuman itu yang perlu gue tau!" kata Ify sambil berusaha bangkit.
     Rio menahan Ify, namun segera ia menepis tangan Rio.

      "Lo tau kan gue paling gak suka sama yang namanya boong? Kenapa masih lo lakuin juga sama gue?" tantang Ify. Rio hanya mematung, tidak bisa menjawab

      "Pokoknya, gue benci banget sama lo! Mulai sekarang jangan pernah temuin gue lagi! Anggap aja kita gak saling kenal!" Ify meninggalkan Rio yang masih mematung

***
Haloo!!:D yang ini murni repost-an aku dari novelnya kak Ribka Adelina yaaa:)
Jadi ini bukan murni aku yang buat:-D 
Kalo mau murni yang aku buat cek aja Note yang 'For You' dan 'Putih Abu-Abu'
Thanks for visit and read yaa:)


Keep follow us @PritaAprnti


-Prita

2 komentar: