Selasa, 21 Februari 2012

OMAIGAT! Gantengnya Ketua Osis Gue "Part 1-B"

Sesampainya di dalam kamar, hal pertama yang Ify lihat adalah hapenya. Hari ini dia nggak bawa hape. Gak ada gunanya juga, toh selama MOS hape harus dititipin ke senior.

Ada 5 missed call dan 3 sms. Semuanya dari Rio, tetangga sebelah rumah yang juga teman main Gabriel. Ify tersenyum melihat nama Rio dihapenya. Padahal sebelumnya dia sudah memberitahu Rio kalau dirinya tidak membawa hape selama MOS di sekolah.

Sms Pertama:
yang, knp tlfon gue gk diangkat? Udh bngun blm lo? Ospek hari 1 lo!

Sms kedua:
gue udh nlfon 2x tpi gk diangkat jg. Udh bngun kan? udh jam 6! Awas telat!

Sms Ketiga:
gue bru inget lo gk bawa handphone. Ati-ati ya say. Ntar mlm jan lupa. Sayang kamu.

Hahaha! Ify ketawa ngebacanya. Rio emang suka kelewatan. Ke lima Missed call itu juga semuanya dari dia. Jam 05.05, jam 06.11, jam 07.21, jam 17.14 sama jam 19.34. Barusan banget dong berarti? Ohiya! Bentar lagi acara ught-acht, buru-buru Ify mengambil handuk an berlari ke kamar mandi.

Ught-acht adalah acara curhatan khusus Ify-Rio. Awalnya sih karena Ify suka banget nongkrong di balkon kamar setiap malam menikmati keindahan langit malam bertabur bintang. Dan suatu hari secara kebetulan Rio juga sedang nongkrong di balkon kamarnya yang kebetulan juga bersebelahan dengan kamar Ify. Dan sejak itu mereka sepakat untuk saling curhat di sana, ngobrol tentang apa saja setiap jam 8 malam. Mereka menyebutnya dengan nama ught-acht

*********

"... Ya bayangin aja dong Yo, gimana gue gak sebel, hari pertama masuk udah ada yang ngajak berantem. Bukannya gue gak berani, cuman masalahnya dua itu senior, anak OSIS pula! Bisa gawat kalo gue ngeladenin dia. Huh!!! Bete banget deh!"

"Trus gimana?" Tanya Rio perhatian

"Hah? Apanya?"

"Ya lanjut lah!" kata Rio bersemangat mendengar cerita Ify. Sejenak Ify memerhatikan Rio lalu tersenyum kecil.

"Ya ampun, tolong Om Hantu, jangan Ify," kata Rio gak jelas

"Apaan sih lo?"

"Ya abis lo senyum-senyum gak jelas. Gue kirain lo kesambet. Hahahaha!"

"Ah! Lo suka gitu deh! Gue kan cuman seneng aja tanggapan lo gak Iel."

"Emang tanggapan Iel gimana?"

"Ya dia ngetawain gue. Bete banget! Padahal kan harusnya dia kasihan liat gue!" kata Ify sambil manyun. Sekarang malah giliran Rio yang senyun-senyum gak jelas ngeliat Ify.

"Ah! Lo ternyata sama aja kayak dia!" Ify melotot menatap Rio.

"Hahaha! Bukannya gitu Ify syang, lo tuh jelek kalo manyun. Jadi gue ketawa ngeliat muka lo yang lucu, bukan karena ngeledekin cerita lo. Bukannya dari tadi gue udah dengerin lo. Ayo dong jangan ngambek lagi ya... ya... ya... senyum dong!" Rio memohon dengan mimik muka yang sengaja dibuat-buat.

"Ayo dong gue kan mau dnger lanjutan cerita lo. Gimana?"

"Ya gitu, terus dia ngeloyor pergi gitu aja karena di panggil oleh ketua OSIS. Harusnya gue berterima kasih sama ketua OSIS itu karena secara tidak langsung udah nyelametin gue dari omelan mak lampir itu."

"Eh, bukannya lo anak OSIS juga, berarti lo kenal sama ketua OSISnya kan?" Mata Ify berbinar seperti telah mendapat sesuatu yang sangat berharga.

"Pasti orangnya cakep banget ya Yo.. hmmm andai saja gue bisa jadi pacarnya, pasti tuh mak lampir gak bakalan musuhin gue."

Ify mulia melamun, berandai-andai sendiri, Rio yang memperhatikannya tampak senyam-senyum sendiri, entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Riooo!!!!" seru Ify yang sadar Rio sedang senyum-senyum merhatiin dia.

"Hah? Kenapa Fy?" Tanya Rio gelagapan

"Ihhh lo gak dengerin gue ya?" Ify mulai cemberut

"Iya-iya, gue dengerin lo kok. Mau jawaban jujur ato boong?"

"Ya jujur lah! Gimana sih lo?"

"Biasa aja." Kata Rio akhirnya.

"Gak mungkin! Ah, tapi setidaknya pasti lebih cakep daripada lo kan? Yakin gue!"

"Gak juga."

"Ah! Gak mungkin! paling juga lo sirik sama dia! Gue yakin banget, dia itu cakep. Emang, cowok tuh gak sportif kalo menilai orang. Apalagi sesama cowok!" kata Ify sok tau.

"Kayak cewek gak begitu aja!" kata Rio santai lalu masuk ke kamar.

Giliran Ify yang bingung. Itu anak kenapa? Ngambek? Marah? Bete? Tapi alasannya apa? Jangan-jangan dia cemburu, lagi! Hahaha! Goblok banget sih lo, Fy! Itu adalah sesuatu yang amat sangat tidak mungkin! batin Ify sambil ikutan masuk ke kamar.

1 komentar: