***
"Lo knp gk bilang sih, Priss? Serem lg mukanya hiii" Ify bergidik ngeri sambil membenarkan posisi duduknya
"Kayaknya td kan gue udh blg..... duduk klo mau selamet, eh malah lo bantah.. ya begitu deh" jawab Prissy.....
"Hah? hehe emang iya ya? Perasaan lo gk ngomong apa apa sama gue.." Kata Ify kekeh
"Yee, lo tuh klo gue bilangin ngeyel deh. Terserah lo aja deh.." jawab Prissy mengalah
"Hei, kamu! Ngapain ngobrol sendiri?" Tanya Rio -Sang Ketua Osis-
"Saya ngomong sama temen saya kok, kak. Emang saya gak waras apa ngomong sendiri" jawab Ify polos. Prissy menepuk jidatnya -lagilagi- Ify masuk ke dalem jurang dalem-_- fiuh, Prissy hanya berdoa dalam hati supaya Ify gk bnrn jatuh ke dalem jurang
"Hei! Memangnya saya bodoh! Saya juga tau kalo kamu sedang ngobrol dengan teman sebangku mu! ngomongin apa kalian?" Tanya Rio galak
"Kakak kepo banget deh! Urusan cewek, kak. kakak mau tau? Apa jangan-jangan kakak ngefans lagi sama saya, sampe kepengen tau bgt?" Tantang Ify
"Ify!!" jerit Shilla, Sivia, Pricilla berbarengan
"Lo tuh bener-bener bikin gue emosi, ya!? Buat apa gue ngefans sama cewek kayak lo? Penting gitu? Gue juga udah punya pacar kali" Jawab Rio kesal
"So what? Kakak itu deardiary banget ya? Yaudah deh kalo kakak patah hati ntar cerita sama aku aja kak! aku siap bersedia kok!" Jawab Ify sengan pasang muka lugu
"Haduh lo itu bikin darah gue naik ya!? Emang lo siapa sih? Punya kakak dsini? Siapa namanya? Kelas berapa?" Tanya Rio galak
"Febby Rastanty kelas XI.A" jawab Ify santai.. Rio melotot! Hah?! Febby pe-dancer yang dibangga-banggain sama sekolah punya adek belangsatan kayak dia?! Gila kali ya!
"hah? Febby? Sumpah lo adeknya Febby? Bukannya adeknya Febby cuman 1 ya? Itu juga cowok! Ngaku-ngaku aja lo!!" tolak Rio mentah-mentah
"Aduh, kakak yang gaktau siapa namanya yang ganteng dan manis tapi galak+bawel gue tuh bener adeknya dia~ Enak aja trus gue dianggep apa dong? Lo tuh gakpercayaan banget deh" jelas Ify panjang lebar. Mulut Rio terus menganga lebar.. Sampai akhirnya......
"Tutup tuh mulut! Tadi ada laler, ntar kalo masuk bahaya" ucap Ify sambil menutup mulut Rio. Rio yg merasa dipermalukan hanya menahan amarahnya..
"Eldwin, emang bener Febby punya adek yang namanya....." tanya Rio
"Ify" sela Ify cepat
"Ah bodoamat mau nama lo ify kek ufo kek apalah.. Intinya, emang bener, Dwin?" tanya Rio lagi. Eldwin menganggukan kepalanya..
"Yoman, yo. Adeknya kan ada 2 satu cewek satu lakii.. Masa lo gaktau sih? Diakan personil girlbandnya Febby juga" jawab Eldwin.. Rio membulatkan mulutnya
"Yaudah bodoamat deh mau lo siapa gak penting.. Duduk semuanya!! Saya akan menjelaskan......."
KRINGGGG
Bell SMA Idol School berbunyi!! Tanda istirahat.. Rio merutuk kesal
"Kak udah istirahat tau!! Abis istirahat aja deh menjelaskannya.. Gak baik loh kak istirahat di tunda-tunda" ucap Ify dengan senyum manisnya..
"Gara-gara lo nih, Ufo!!! Sudah-sudah nanti sehabis istirahat saya lanjutkan!" ucap Rio tegas lalu berlalu keluar bersama 'geng' nya
***
Kantin
"Fy! Sini aja" panggil Febby. Ify mengangkat jempolnya, tiba-tiba....
BRUUUKK
"Ohmygod! Kayaknya hari ini, hari sial gue deh guys" ucap Ify sambil membersihkan tumpahan jusnya
"Lo tuh gimana sih?! Jalan liat-liat dong! Gak punya mata apa? hah? Liat nih baju gue kotor" ucap perempuan itu dengan galak.. Ify melengos sebal.. Kotoran juga baju gue -rutuknya dalam hati
"Maaf kak" pinta Ify
"Maaf maaf enak aja lo minta maaf begitu doang.. Liat nih baju gue jadi kena korban!" kata perempuan yang -merupakan kakak kelasnya- Tiba-tiba dia mengambil segelas jus dan 'byuuurr' tumpahlah jus itu ke baju Ify.. Ify kesal karena dipermalukan oleh kakak kelas tadi didepan banyak orang.. Air mata Ify mengalir deras. Teman-temannya tidak bisa berbuat apa-apa karena yang sekarang dihadapannya adalah 'Sang Senior' sementara mereka adalah 'Junior' yang berarti dibawah kekuasaan para 'Senior'
"kak, kakak tuh childish banget sih!? Cuman jus tumpah di baju kakak sedikit aja kok repot.. Sementara aku yang sampe kakak siram begini gak marah kan kak sama kakak!! Aku tau kakak 'senior' tapi berarti kakak bukan bisa semena-mena sama para 'junior' kan kak.. Kakak kira ini lucu? Hah? Gak lucu tau gak!! Aku benci kakak!" ucap Ify sambil terjerit-jerit dan berlari menyeruak para kerumunan yang sedang mengumpul dan melihat kejadian tadi
"Loh? Prissy, Shilla, Sivia? Ify-nya kemana? kok pada ngumpul disini sih? Ada apa?" tanya Febby yang berhasil menyeruak kerumunan
"Itu tadi, Ify nabrak kakak kelas itu terus ketumpahan jus abis itu dibales lagi sama kakak kelas itu, badan Ify diguyur jus semua, kak!" jelas Shilla. Febby terhenyak, berani-beraninyaa dia mempermalukan adiknya. Febby melangkahkan kakinya kearah -perempuan tadi-
"Heh Dea, lo bisa gak sih gak usah mempermalukan adek gue di depan banyak orang?! Lo tuh emang 'senior' yang paling gak punya perasaan ya! Lo kira enak di tumpahin jus gitu? Gue bingung kok Rio mau ya pacaran sama cewek 'psikopat' kayak lo.. Gak ada bagus-bagusnya" ucap Febby sambil memasang muka marah..Dea -perempuan tadi- adalah kakak kelas yang menurut para 'junior' nya paling galak, nyebelin, serem, dll adalah pacar -sang ketua OSIS- yaitu Rio.
"Heh, Febb maksud lo apa ngatain gue 'psikopat'? hah? lo cari ribut sama gue? oh dia adek lo ya? pantesan sama-sama sok cantik&sok polos. Adek sama kakak, sama aja. bye Febby!" ucap Dea dan meninggalkan kantin bersama kedua temannya. Febby hanya bisa merutuki kepergian Dea dkk.
"Kak, ayo cari Ify! Kasian dia" ucap Shilla. Yg lain mengangguk setuju. Febby mengikuti dibelakangnya.
***
Terdengar desakan seorang perempuan menangis di taman belakang sekolah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki melewati taman itu.
"Eh, kok kyk ada suara tangisan cewek?" Gumam Laki-laki itu. Akhirnya dia memutuskan untuk mengecek taman
"Gue cek aja deh" ucapnya. Tiba-tiba ia terkejut melihat perempuan basah kuyup yang habis di guyur jus alpukat.
"Ifyy" pekiknya. Yang dipanggil pun menoleh. Yap dia adalah, Ify. Dia berdiri dan langsung mengusap airmatanya dengan kasar
"Ngapain lo kak disini?" Tanya Ify ketus. Berusaha menutupi kesedihannya.
"Yee gue lg jalan-jalan aja. Nah lo ngapain disini? Mana baju basah kuyup sama jus. Lo abis dikerjain? Hahaha" sahut laki-laki itu sambil diseringai tawa kecil. Ify mendengus sebal
"Heh, enak aja lo! Mana ngetawain gue lg! Ini tuh ditumpahin jus sama senior tau" jawab Ify sambil memanyunkan bibirnya. Rio berhenti tertawa
"Hah? Senior? Siapa namanya?" Tanya Rio.
"Males gue ngasih tau lo. Kayak peduli aja lo" jawab Ify acuh tak acuh.
"Serius nih gue nanyanya. Kalo anak osis ntar biar gue hukum" ucap Rio
"Gue gaktaulah. Orang gak sengaja nabrak dia kok. Eh dia ngomel-ngomel sama gue. Trs dia numpahin jus temennya ke gue. Katanya sih senior yg paling ditakutin. Lo tau?" Jelas Ify. Rio hanya mengangguk mengerti.
"Dea and the gang?" Tanya Rio santai
"Maybe. Lo kenal?" Jawab Ify
"Dia cewek gue" ucap Rio, yg membuat Ify ternganga
"Oh pantes. Gak heran gue" sahut Ify. Rio menengokan kepalanya ke arah Ify
"Gak heran kenapa?" Tanya Rio.
"Sama-sama nyebelin. Ups. Hahaha" jawab Ify diseringai tawa kecil. Rio tersenyum kecil melihat Ify tertawa dan masih menatap Ify.
"Eh udah apaansih lo kak. Ngeliatin gue gitu banget" ucap Ify yang merasa risih karena diliatin Rio daritadi.
"Gapapa. Lo lucu kayak anak kecil" sahut Rio sambil mengusap pelan puncak kepala Ify
"Ihh, apaansih kak Rio ah" jawab Ify sambil menepis pelan tangan Rio. Tiba-tiba Rio melepas jaket yg sedang dipakenya. Dan diberikan kepada Ify.
"Nih pake, daripada nanti lo masuk angin" ucap Rio tulus. Ify mengambil jaket itu
"Hehe makasih kak" jawab Ify lalu memakai jaket Rio. Rio tersenyum
"Sama-sama, Fy. Udah masuk tau. Ayok ke kelas. Sekalian gue pengen nerusin yg tadi" ucap Rio. Ify mengangguk pelan.
"Kak, maaf yah buat yang tadi" pinta Ify dengan muka melas. Rio mengusap poni Ify dengan lembut.
"Gapapa, Fy. Santai aja" ucap Rio. Ify tertawa kecil. Ternyata ada sepasang mata yang mengikuti Rio dan Ify sedaritadi.
***
Kelas Ify.
Satu kelas dibuat gempar oleh RioIfy yang masuk ke kelas bersama. Bukankah tadi mereka berantem? Kok skrg bisa ke kelas berduaan? Berbagai pertanyaan dibenak anak-anak kelas. Dan pastinya Gabriel dan Cakka yg sedang berada disitu juga sangat amat terkejut.
Ify melaju kearah tempat duduknya. Sementara Rio berdiri di depan kelas. Ify menduduki bangkunya. Tiba-tiba ketiga temannya menatap Ify bingung dan seperti ingin bertanya sesuatu tetapi mereka takut diomelin sama senior.
"Oke adik-adik, saya lanjutkan yang tadi. Jadi tujuan saya dan teman-teman saya kesini adalah untuk membagikan formulir ekstrakulikuler disekolah ini. Dan besok akan ada demo ekstrakulikuler di lapangan. Satu siswa wajib mengikutin satu ekskul. Mengerti? Ada pertanyaan?" Jelas Rio. Sementara teman-temannya membagikan formulir ke setiap siswa. Shilla mengacungkan tangannya keatas.
"Ya?" Sahut Rio.
"Emang wajib ya kak ikut ekskul?" Tanya Shilla. Rio mengangguk cepat
"Wajib. Beberapa ekskul juga bisa menambah nilai kalian. Sudah tidak ada pertanyaan kan? Saya dan teman-teman saya pamit. Permisi" pamit Rio. Shilla mengangguk-nganggukan kepalanya.
"Eh lo pada mau ikut ekskul apa?" Tanya Prissy.
"Gue paling cheers, gaktau jg deh" jawab Shilla.
"Gue music mungkin. Lo, Fy, Priss?" Sahut Sivia
"Basket atau ngga sama sekali" jawab Ify
"Gue music juga, Vi" jawab Prissy.
"Gila lo, Fy. Berani ngga ikut ekskul?" Ucap Shilla. Ify mengangguk
"Lagi, apasih guna ekskul? Nyape-nyapein doang" jawab Ify. Ketiga temannya mengangguk
"Iya juga sih ya. Tp mau gmn lagi" ucap Prissy yg diangguki Shilla dan Sivia.
KRIIINGGG (anggep aja bel)
Bel pulang sekolah berbunyi Ify dkk bergegas merapihkan tas mereka
"Pulang naik apa, Fy?" Tanya Prissy.
"Dijemput sama supir paling. Lo, Priss?" Jawab Ify.
"Gaktau. Eh main yuk, gue pgn nginep dirumah lo nih" ucap Prissy. Ify mengangguk
"Yaudah nnti gue anterin lo izin sama ambil seragam sekolah. Ayok, Priss" ajak Ify
"Eh Fy, Priss gue duluan yah udah dijemput tuh. Bye" pamit Shilla. Sivia mengekor dibelakanga Shilla.
"Gue juga. Bye" pamit Sivia.
Sekarang tinggal Prissy dan Ify. Tiba-tiba pintu kelas tertutup dengan kencang. Seorang perempuan memasuki kelas mereka dan menggebrak meja dengan kencang.
"Heh lo! Ngapain pake jaket cowok gue?" Tanya perempuan itu. Nggak tau kenapa nyali Ify jadi menciut. Ruangan yg agak gelap membuat Ify takut dan melemas.
"It.... Itu.. Tadi kak Rio kasih pinjem aku" jawab Ify terbata-bata. Cewek itu mendengus sebal
"Kenapa lo jawabnya gugup? Takut? Tadi aja di kantin nyali lo gede" Tanya cewek itu yg tak lain adalah cewek yg tadi menumpahkan jus ke baju Ify
"Priss, tolong nyalain lampu, Priss. Pliss gue mohon, gue takut" lirih Ify pelan.
"Jadi, hmm lo takut gelap ya? Seru nih!" Ucap cewek itu. Tubuh Ify melunglai, Prissy segera mendudukan badan Ify di kursi.
"Kak, udah tolong cukup. Ify gakuat sama gelap. Pliss, tolong nyalain lampunya" ucap Prissy yg sudah hampir mau menangis karena khawatir akan keadaan Ify. Kakak kelas itu semakin tertawa. Dan 'klik!' Semua lampu mati! Prissy makin panik gak karuan. Dia mengeluarkan handphonenya dari saku dan mencoba menelfon Febby.
"Ayodong kak Febby angkat. Ayo angkat" gumam Prissy
"Halo. Kenapa Priss?" Sahut Febby dari sebrang sana. Hati Prissy lega.
"Kak, aku sm Ify dikunciin dikelas. Dan Ify pingsan. Kak tolong ksini ya" pinta Prissy
"Pingsan kenapa, Priss?..... Tuuttt.... Tuttt" belum selesai Febby bicara hubungan telfon itu pun terputus. Prissy makin bingung gak karuan. Ternyata handphone Prissy lowbat.
Tiba - tiba ada suara dari luar sepertinya memanggil mereka berdua.
"Prissy, Ify. Kalian di dalem?" Ucap kakak Ify. Yaitu Febby.
"Iyaa kak. Kak tolong bukain" pinta Prissy.
"Aku cari bantuan sebentar yaa" ucap Febby.
Prissy menepuk-nepuk pelan pipi Ify.
"Fy bangun Fy. Jangan bikin gue khawatir dong, Fy. Ayo bangun" ucap Prissy. Selang 5 menit kemudian Ify mulai membuka matanya(?)
"Kita dimana Priss?" Tanya Ify dengan suara serak
"Kita masih di kelas, Fy. Kak Febby lagi cari bantuan" jawab Prissy. Ify mengangguk lemah
"Priss pusing Priss" rintih Ify. Prissy makin tak karuan!
"Iya, Fy. Sabar, bentar lgi kak Febby ksini kok" ucap Prissy menenangkan Ify. Dan.....
BRAAAAK
Pintu kelas di dobrak. Ify mengerjap-ngerjapkan matanya. Prissy menghembuskan nafasnya.
"Ayo Fy kita keluar" ajak Prissy
"Gue gakuat, Priss. Badan gue lemes banget" rintih Ify. Akhirnya Prissy membopong Ify keluar dengan dibantu Febby dan dua orang laki-laki
***
Parkiran
"Makasih ya, Yo, Cakk udah bantuin gue tadi. Gue duluan ya" pamit Febby kepada kedua laki-laki itu. Yaitu, Rio dan Cakka.
*Flasback On*
Febby panik dan tergesa-gesa mencari bantuan. Dia ke ruang guru tapi nihil! Tidak ada siapapun! Dan akhirnya dia memutuskan ke ruang osis. Biasanya anak osis suka ada yg pulang telat. Dan benar saja dugaan Febby! Rio dan Cakka masih ada di dalam ruangan Osis.
"Hoshh.... Hoshh... Yo, Cakk" panggil Febby. Kedua orang yang merasa dipanggil namanya itu menoleh ke arah pintu. Dan mereka melihat Febby berdiri sambil mengatur nafasnya di ambang pintu
"Tenang, Febb tenang. Kenapa lo? Kok belom pulang?" Tanya Cakka. Febby menghampiri Rio dan Cakka.
"Itu.... Adek gue sama temennya..... Hossshh. Di kunciin di kelas samaa senior.. Hoshh" jelas Febby.
"Siapa? Ify? Sama siapa?" Tanya Rio khawatir
"Iyaa Ify sama Prissy" jawab Febby
"Yaudah ayok ke kelasnya. Ngapain masih disinii" ajak Cakka. Akhirnya mereka bertiga memutuskan ke kelas Ify dan Prissy
*Flashback Off*
"Sip sama-sama, Febb. Gue cabut ya sama Rio. Bye" ucap Cakka dan diangguki oleh Rio
"Ati-ati ya Yo, Cakk" sahut Febby. Keduanya mengangguk dan meninggalkan Febby. Febby memasuki mobilnya
*To Be Continue*